Bea Cukai Bantu Tiga Komoditas Daerah Go Internasional, Ini Daftarnya...

Selasa, 09 Maret 2021 – 23:17 WIB
Bea Cukai mencari pasar potensial baru untuk ekspor produk-produk dalam negeri. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Tiga kantor pelayanan Bea Cukai membantu ekspor perdana komoditas daerah, mulai dari permen jahe organik, pupuk urea, hingga petai pada Maret 2021.

Kepala Kantor Bea Cukai Surakarta Budi Santoso mengatakan, salah satu perusahaan penerima fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KITE IKM) di bawah pengawasan Bea Cukai Surakarta adalah, PT Indo Tropikal Grup.

BACA JUGA: Bea Cukai Luncurkan Ekspor Langsung Hasil Perikanan dari Manado ke Singapura

Perusahaan itu telah melaksanakan ekspor perdana pada 4 Maret 2021.

"Komoditas yang diekspor perusahaan tersebut ialah jahe organik dengan tujuan ekspor Amerika," ujar Budi, di Surakarta, Selasa (9/3).

BACA JUGA: Ada Peluang Ekspor Dua Juta Ton Udang Beku, Indonesia Siap?

Menurut dia, PT Indo Tropikal Grup telah memanfaatkan fasilitas KITE IKM dengan baik.

Fasilitas itu, lanjut Budi, disediakan Bea Cukai dalam rangka menunjang para pelaku IKM agar mampu bersaing di pasar internasional.

BACA JUGA: Bea Cukai Beri Asistensi Ekspor untuk Pelaku UMKM Daerah

"Fasilitas telah dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. Semoga ke depannya PT Indo Tropikal Grup terus dapat mengembangkan produk permen jahe organik untuk memenuhi permintaan pasar dan kerja sama dengan pemerintah dapat terjalin semakin kuat," ungkap Budi.

Kepala Kantor Bea Cukai Teluk Bayur, Hilman Satria mengatakan, komoditas petai Padang hasil produksi UMKM juga sudah masuk pasar ekspor.

Bekerja sama dengan PT Aspac Cargo, pada 5 Maret 2021 Bea Cukai mengekspor 24 kilogram petai ke Jepang.

Sebelumnya, kata Hilman pada Februari 2021 perusahaan tersebut telah mengekspor jengkol dengan tujuan negara yang sama.

“Petai tersebut nantinya akan dipromosikan atau diperkenalkan di negara sakura sebagai bahan makanan," kata dia.

Hilman menjelaskan, petai merupakan salah satu tumbuhan yang tersebar luas di nusantara bagian barat dan merupakan bahan makanan yang banyak diminati di Indonesia.

"Kami berharap ekspor perdana tersebut dapat membangkitkan semangat dan menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM di wilayah Sumatera Barat lainnya untuk juga berani melangkah melakukan kegiatan ekspor dan pada akhirnya membantu memulihkan perekonomian negara,” ungkap dia.

Harapan yang sama juga dilontarkan Kepala Kantor Bea Cukai Lhokseumawe, Mochammad Munif.

Munif mengatakan, pada 7 Maret 2021 telah melepas ekspor perdana prilled urea atau pupuk urea dengan tonase 10.998 MT milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Pengiriman, menurut dia, menggunakan Kapal Truongh Minh Dragon V04/12 berbendera Vietnam, komoditas pupuk urea tersebut diangkut melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dengan tujuan Sri Lanka.

“Di kala pandemi ini, masyarakat dan pelaku usaha mempunyai peran yang strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Kami berharap kemudahan dan fasilitas ekspor yang diberikan pemerintah disambut positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara baik dan membantu program PEN,” jelas dia.

Dia menambahkan ekspor perdana pupuk urea ini merupakan implementasi program sentralisasi proses bisnis pemasaran yang dicanangkan oleh PT PIM.

"Atas ekspor ini negara mendapatkan devisa sebesar USD 3.903.293,83 atau setara dengan lebih dari Rp 5 miliar," pungkas dia. (mcr10/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler