jpnn.com, BEKASI - Bea Cukai Bekasi terus menggelar program asistensi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta industri berorientasi ekspor pada November lalu.
Pendampingan ini dilakukan melalui berbagai langkah strategis, mulai dari kunjungan lapangan hingga penyediaan informasi terkait fasilitas kepabeanan dan perdagangan internasional.
BACA JUGA: Bergerak di Kendari, Bea Cukai Amankan Rokok Tanpa Dilekati Pita Cukai Sebanyak Ini
Salah satu UMKM binaan Bea Cukai Bekasi yang berhasil menembus pasar internasional adalah CV Citra Prima Jaya, produsen makanan khas Padang dengan merek Rendang Oma Keenan.
Berbasis di Kalibaru, Kota Bekasi, UMKM ini telah memasarkan produk seperti rendang jengkol, rendang ikan tuna, rendang jamur, rendang telur, hingga bumbu pasta rendang ke pasar Belanda, Australia, dan Selandia Baru.
BACA JUGA: Bea Cukai Juanda Musnahkan BMMN Hasil Penindakan 2024, Sebegini Jumlahnya
Tak hanya itu, produk tambahan seperti cumi sambalado hijau, jengkol balado, dan jajanan singkong kotak juga turut diminati.
Berdiri sejak 2017, UMKM ini mampu memproduksi hingga 5.000 pcs produk per bulan dan telah mempekerjakan tiga orang.
BACA JUGA: Bea Cukai Dukung Langkah CCC Fasilitasi Perdagangan dan Penguatan Pengawasan di ASEAN
Produk Rendang Oma Keenan kini dapat dipesan melalui situs resmi www.omakeenan.com maupun di berbagai platform daring lainnya.
Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi Yanti Sarmuhidayanti mengatakan program asistensi ini bukan hanya sekadar mengenalkan fasilitas kepabeanan, tetapi juga melibatkan berbagai pihak, termasuk atase perdagangan di luar negeri untuk membantu pemasaran produk UMKM.
Selain UMKM, Bea Cukai Bekasi juga memberikan asistensi kepada perusahaan besar, seperti PT Katolec Indonesia, produsen car audio dengan pasar ekspor di Jepang, Amerika, Uni Emirat Arab, Australia, Asia, dan Eropa.
Perusahaan ini merupakan bagian dari penanaman modal asing (PMA) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1993.
Sebagai perusahaan berstatus authorized economic operator (AEO) dan penerima fasilitas kawasan berikat, PT Katolec Indonesia mampu memproduksi dan mengekspor rata-rata 40 ribu unit car audio per bulan, memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
"Peningkatan ekspor tidak hanya mendukung penerimaan devisa negara tetapi juga memperkuat logistik nasional dan keamanan rantai pasok global," ujar Yanti.
Melalui kunjungan langsung ke pelaku usaha dan forum, seperti customs visit customer (CVC), Bea Cukai Bekasi memainkan peran penting dalam mendukung ekspor.
Program ini tidak hanya memberikan kemudahan operasional bagi perusahaan dan UMKM, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan global. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi