jpnn.com, MEDAN - Kepala Kantor Bea Cukai Belawan Tri Utomo Hendro Wibowo berharap Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2021 dapat memberikan efek preventif dan represif bagi peredaran gelap narkoba di Indonesia.
Operasi gabungan tersebut telah berakhir 23 September, dan Bea Cukai ikut berperan bersama instansi lainnya seperti BNN, Polri, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, dan Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan.
BACA JUGA: Bea Cukai Siap Sukseskan Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2021
"Dalam kurun waktu dua belas hari, operasi tersebut mampu menggagalkan upaya penyelundupan 122 kg sabu yang hendak masuk ke perairan Indonesia," kata Tri Utomo, Rabu (29/9).
Tim gabungan juga berhasil menemukan dua kali pelanggaran pabean dan dua kali pelanggaran pelayaran.
BACA JUGA: Satgas Bea Cukai-Polri Gagalkan Penyelundupan Sabu Dalam Bungkus Teh Seberat 1 Kwintal
Wilayah yang menjadi sasaran operasi yaitu perairan Selat Malaka, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Kepulauan Seribu, serta pelabuhan-pelabuhan yang terhubung dengan wilayah perairan tersebut.
Tri Utomo menyampaikan sebanyak 15 kapal patroli patroli dikerahkan dengan total personel yang diterjunkan 388 orang.
BACA JUGA: Pengakuan Bandar Narkoba Bikin Irjen Merdisyam Geram
Operasi gabungan tersebut menggunakan kata sandi Purnama (Gempur Narkotika Bersama).
"Kehadiran kapal-kapal patroli dengan dukungan personel di kapal tersebut dinilai mampu memberi efek gentar bagi sindikat peredaran narkoba yang hendak memasukan narkoba ke Indonesia," ujar Tri Utomo. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi