jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Bea Cukai memberikan bantuan kepada para pelaku UMKM di berbagai daerah baik dari prosedural maupun fiskal berupa pemberian fasilitas kepabeanan.
Hal itu dilakukan untuk bisa meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional.
BACA JUGA: Cara Bea Cukai Pacu Potensi UMKM untuk Ekspor Produknya
Misalnya Bea Cukai Lampung yang memberikan asistensi kepada PT Pacrim Nusantara Lestari Foods.
“Kegiatan ini merupakan respon atas permintaan yang dilakukan perusahaan tersebut kepada Bea Cukai,” ungkap Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah.
BACA JUGA: Skutik Asal China Ini Siap Menantang Yamaha Nmax dan Honda PCXÂ
Adapun asistensi itu membahas beberapa tentang kepabeanan seperti petunjuk teknis mengenai dokumen terkait masterlist dan COO/SKA, Kawasan Berikat, dan mengenai status kepabeanan PT Pacrim Nusantara Lestari Foods.
Selain itu, Bea Cukai Banjarmasin mengunjungi unit produksi madu di wilayah kota Banjarbaru.
BACA JUGA: Penipuan Mengatasnamakan Petugas Bea Cukai Marak Lagi, Waspadalah!
Menurut Firman, Bea Cukai berdiskusi terkait proses bisnis industri rumah tangga produk madu bersama pengusaha madu hutan.
Madu yang diproduksi di wilayah itu dikenal dengan rasanya asam-manis yang dihasilkan dari lebah jenis trigona itama atau lebah kelulut.
Sinergi untuk mendorong potensi UMKM juga dilakukan oleh Bea Cukai Cirebon dengan Disperindag Kabupaten Cirebon.
Diungkapkan bahwa Bea Cukai Cirebon memiliki tugas mendorong pertumbuhan ekspor di wilayah Cirebon.
Cirebon sendiri merupakan daerah yang memiliki banyak potensi ekspor seperti furniture, olahan makanan, dan kerajinan tangan.
“Melalui koordinasi Bea Cukai-Pemerintah Daerah untuk bersama-sama meningkatkan pertumbuhan ekspor di Cirebon," kata Firman.
Bea Cukai Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur juga menjalankan tugas asistensinya.
Kali ini, Bea Cukai mengunjungi pabrik ekspor ikan PT Matsyaraja Arnawa Stambhapura di Pelabuhan Perikanan Tanau, Kupang, NTT.
Firman mengatakan akan terus memberikan asistensi kepada perusahaan tersebut sehingga nantinya bisa berkembang dan membuat harga ekspornya bersaing.
Mengingat perusahaan itu memiliki potensi yang besar dalam ekspor dan menerapkan proses pengolahan ikan yang bagus serta taat dalam menjalankan ketentuan di bidang kepabeanan.
Dalam kesempatan itu mereka menggali potensi ekspor usaha La Moringa yang memproduksi bahan pangan dari kelor antara lain Cokelat Kelor, Teh Kelor, Stik Kelor, dan Kripik Kelor.
Perusahaan itu memproduksi Kue Lapis Kelor yang mempunyai aneka varian rasa, yakni original dengan taburan kenari Alor, cheese moringa, dan cokelat moringa. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Berkat Dukungan Bea Cukai, UMKM di Gresik Berhasil 15 Kali Ekspor
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian