Bea Cukai Bersama Kemenkeu Laporkan Capaian Penerimaan APBN

Selasa, 27 April 2021 – 15:26 WIB
Bea Cukai yang tergabung dalam perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di beberapa provinsi menyampaikan hasil kinerja dan capaian penerimaan APBN triwulan I 2021. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai yang tergabung dalam perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di beberapa provinsi menyampaikan hasil kinerja dan capaian penerimaan APBN triwulan I 2021.

“Kegiatan rutin ini dilakukan untuk memberikan informasi keuangan negara yang akurat dan akuntabel sebagai informasi publik yang sangat dibutuhkan masyarakat,” jelas Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Hatta Wardhana, di Jakarta, Selasa (27/4).

BACA JUGA: Berita Gembira dari Bu Khofifah, Ada Diskon Pajak Kendaraan Bermotor dan Hadiah Tabungan Umrah

Hatta menyebutkan kali ini Kantor Bea Cukai yang turut memaparkan capaian penerimaannya yaitu Bea Cukai di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jambi dan Batam.

Kantor Perwakilan Kemenkeu Sulawesi Utara yang terdiri dari Kantor Pajak, Bea Cukai, Perbendaharaan, dan Kekayaan Negara menggelar konferensi pers di Gedung Keuangan Negara Manado, Senin (26/04).

BACA JUGA: Bea Cukai Yogyakarta Fasilitasi Cerutu Produksi Tarumartani Menembus Jepang dan Amerika

Penerimaan negara pada triwulan I 2021 di Provinsi Sulut mencapai Rp 1,115 triliun, atau mencapai 23,14 persen dari target sebesar Rp 4,818 triliun.

Penerimaan negara dari Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) sebesar Rp 25,83 miliar atau mencapai 103,84 persen dari target sebesar Rp 24,87 miliar. Penerimaan tersebut dihimpun dari dua kantor yakni Bea Cukai Manado dan Bea Cukai Bitung.

Selain itu, kata Hatta, kinerja dari Kanwil Bea Cukai Sulbagtara juga didukung oleh terlaksananya direct call export dari Manado ke Jepang. Sejak bulan September 2020, ekspor langsung ini telah menghasilkan devisa sebanyak USD 3,889 juta, dengan tonase barang sebesar 490,97 ton.

Menurut Hatta, direct call export ini sangat membantu mendongkrak volume ekspor dari Sulawesi Utara, karena dengan adanya ekspor langsung ini, biaya pengiriman dapat dihemat hingga mencapai 50 persen jika dibandingkan harus ‘mampir’ dahulu di Jakarta atau Surabaya. Dan juga keuntungan lainnya yaitu waktu tempuh yang jauh lebih singkat menjadi hanya 5-6 jam, sehingga kualitas produk ekspor dapat terjaga dengan baik.

Sinergi instansi Kemenkeu dalam menyampaikan capaian penerimaan juga dilaksanakan di wilayah Sulawesi Selatan. Konferensi pers yang digelar di Gedung Keuangan Negara II Makassar ini menyampaikan informasi terkini terkait capaian dan usaha yang telah dilakukan Kemenkeu termasuk Bea Cukai Sulbagsel dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional pada kurun waktu triwulan I di tahun 2021.

Hatta menyampaikan dengan dukungan ekspor luar biasa, Bea Cukai Sulbagsel optimis bahwa target penerimaan senilai Rp 466 miliar akan dapat dipenuhi.

Kegiatan serupa turut digelar Kemenkeu di Provinsi Jambi via daring dan secara terpisah, Bea Cukai Batam juga menyampaikan hasil penerimaan yang telah mencapai 99,44 persen berkat pelunasan berbagai piutang yang telah dibayarkan hingga Maret 2021.

Hatta mengatakan bahwa laporan capaian penerimaan ini akan diadakan setiap tiga bulan sekali.

“Diharapkan dengan adanya press release ini, masyarakat dapat mengerti APBN kita ini digunakan untuk apa saja dan seperti apa proses penggunaannya,” kata dia. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bea Cukai   Kemenkeu   APBN   pajak  

Terpopuler