Bea Cukai Bersama K/L Tumbuhkan Geliat Ekspor Daerah

Rabu, 03 Maret 2021 – 02:02 WIB
Petugas Bea Cukai saat memantau proses ekspor di pelabuhan. Ilustrasi foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Seksi Humas Bea Cukai Sudiro mengatakan pandemi Covid-19 membuat seluruh negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia, mengalami pelemahan ekonomi dan perdagangan.

Karena itu, Bea Cukai kian gencar menumbuhkan geliat ekspor daerah sebagai cara instansi ini mendongkrak ekspor nasional dan mendukung pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Teh Gambir Go Internasional, Pengusaha Ini Bisa Ekspor ke Tiga Negara

Menurutnya, saat ini Bea Cukai tengah bekerja sama dengan kementerian/lembaga (K/L) lainnya melaksanakan langkah strategis menumbuhkan geliat ekspor di daerah.

Bea Cukai bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Kantor Wilayah Jawa Timur menggelar diskusi yang membahas program pembiayaan ekspor kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Gresik, Jatim, 17 Februari 2021 lalu.

BACA JUGA: Tahun Ini Pertamina Proyeksikan Impor LPG Capai 7,2 Juta Metrik Ton

Kedua pihak bersinergi mendorong ekspor UMKM di Indonesia. Ia menuturkan Bea Cukai memberikan insentif fiskal berupa pembebasan bea masuk serta pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak pertambahan nilai atas barang mewah (PPnBM) atas impor bahan baku yang diperlukan UMKM.

Selain itu, Bea Cukai juga memberikan kemudahan prosedur dalam pelaksanaan realisasi ekspor.

BACA JUGA: Bea Cukai Gerebek Rumah Penimbun Rokok Ilegal, Ini Hasilnya

“Dari sisi pembiayaan, LPEI membantu UMKM dengan memberikan akses pendanaan yang mudah, murah dan dengan suku bunga kompetitif, bagi UMKM yang membutuhkan modal kerja maupun investasi dalam rangka ekspor,” jelasnya.

Bea Cukai juga membantu peningkatan ekspor pelaku UMKM di daerah melalui pelaksanaan forum pemerintah daerah se-Madura bersama Atase Keuangan KBRI Singapura, Deni Surjantoro dan Atase Perdagangan KBRI Singapura, Rumaksono.

Forum yang dilaksanakan pada 15 Februari 2021 secara daring ini mengangkat tema "Gali Potensi Ekspor Industri Kecil dan Menengah (IKM) Madura".

Sudiro mengatakan dalam forum tersebut pihak KBRI menjelaskan bahwa Singapura merupakan hub bisnis di Asia, hub keuangan, dan hub komoditas.

Ekspor ke Singapura tentunya menjadi tantangan tersendiri dan peluang besar bagi para IKM unggulan daerah yang berpotensi besar memperluas pasarnya ke internasional.

Ia pun berpendapat produk industri kreatif sangat perlu didorong untuk merambah pasar singapura “Tentunya tetap harus didukung dengan promosi dan pengemasan produk sehingga menarik. Business to business (b2b) matching perlu dilakukan untuk mempertemukan IKM dengan calon pembeli,” katanya.

Diharapkan forum tersebut menjadi titik awal langkah sinergi bersama untuk mengangkat IKM berani ekspor dan memulihkan ekonomi mereka sebagai satu dari sebagian besar program pemulihan ekonomi nasional. “Karena ekspor itu mudah,” tegasnya.

Upaya Bea Cukai dalam menumbuhkan geliat ekspor daerah dengan menggandeng K/L lainnya juga tercermin dari dukungan Kanwil Bea Cukai Sumatera Utara terhadap Program Beli Kreatif Danau Toba.

Dalam program yang diluncurkan secara daring oleh Presiden Jokowi pada 20 Februari 2021 ini, Bea Cukai berkolaborasi dengan instansi teknis dan pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung upaya pemberdayaan UMKM.

Program tersebut terselenggara atas kerja sama Bea Cukai dan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Tujuannya ialah untuk mendukung pelaku UMKM, khususnya di daerah Danau Toba yang menjadi salah satu destinasi super prioritas untuk siap ekspor melalui asistensi, bimbingan teknis, dan mediasi.

“Hal ini sejalan dengan program pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi,” ungkap Sudiro.

Di Timika, Bea Cukai memprakarsai pertemuan instansi-instansi pemerintah dan swasta dengan calon eksportir baru dalam rangka asistensi ekspor pada 1 Maret 2021.

Instansi yang terlibat adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mimika, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Timika serta BKIPM Jayapura, PT Pelindo 4, PT Pelni Cabang Timika, dan Bank Indonesia.

“Bea Cukai Timika mengadakan sosialisasi tersebut dalam bentuk webinar yang dilaksanakan lewat media zoom meeting,” katanya.

Sosialisasi dilakukan dalam rangka mediasi antara calon eksportir dengan instansi-instansi pemerintah dan juga BUMN yang membahas perdagangan antarnegara.

“Sebagai garda terdepan di bidang ekspor impor, Bea Cukai Timika telah berinisiatif untuk melakukan mediasi ini agar dapat memudahkan sang eskportir untuk dapat memenuhi persyaratan dan hal-hal teknis yang diperlukan untuk melakukan ekspor,” jelas Sudiro.

Ia menambahkan webinar yang bertajuk “Menggali Potensi Ekspor Komoditi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mimika” ini juga dihadiri oleh para calon eksportir seperti perwakilan dari CV Seafood Sejahtera Papua, badan usaha yang bergerak dalam bidang makanan hasil laut, mulai dari penangkapan hingga penjualan, yang berencana melakukan ekspor perdananya.

“Perusahaan tersebut menyampaikan keinginannya untuk melakukan ekspor makanan beku ke Malaysia, Thailand, hingga Tiongkok, dengan target jangka panjangnya dapat melakukan ekspor ke benua Eropa. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bea Cukai   ekspor   impor   Komoditas  

Terpopuler