jpnn.com, BATAM - Kepala Kantor Bea Cukai Batam Susila Brata dan Ketua BP Batam Muhammad Rudi mendampingi Anggota Dewan Pengawas BP Batam selaku Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, meninjau calon lokasi pertama implementasi Batam Logistic Ecosystem (BLE).
BLE merupakan bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE) sebagai program yang akan mengintegrasikan komunitas logistik di sektor penerimaan dengan persediaan, itu berada di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
BACA JUGA: Bea Cukai Batam Meyakini BLE Majukan Bisnis Kemaritiman
Menurut Elen, banyak yang harus disiapkan dalam meninjau implementasi BLE di Pelabuhan Batu Ampar.
“Harus segera menyelesaikan infrastruktur penunjang BLE ini, namun juga harus memastikan kesiapan Gamma Ray, tempat pemeriksaan yang sesuai standar termasuk jaringan listrik yang aman dari terik matahari dan hujan,” ujar Elen.
BACA JUGA: Bea Cukai Optimistis Batam Logistic Ecosystem Mempercepat Logistik
Dia menegaskan bila harus segera diadakan Auto Gate System dan TPS Online untuk makin memantapkan integrasi sistem BLE.
Mengingat sudah adanya kesiapan sistem, implementasi BLE hanya tinggal menunggu penyelesaian dari segi infrastrukturnya saja.
BACA JUGA: Ketua MPR: RCEP Harus Mampu Dongkrak Perekonomian Indonesia
BP Batam sendiri sudah menyiapkan Auto Gate System dengan software yang telah dilakukan User Acceptance Testing (UAT).
“Kami memerlukan tempat pemeriksaan barang yang sesuai standar di pos Bea Cukai, tentunya agar semakin memudahkan proses pengawasan kegiatan yang akan berlangsung nantinya,” pungkas Susila.
Dengan adanya kunjungan lapangan tersebut diharapkan makin mengeratkan sinergi antarberbagai pihak yang terlibat.
Karena implementasi BLE akan memiliki peran yang cukup besar dalam mempercepat proses logistik di Kota Batam, sehingga membutuhkan partisipasi aktif seluruh entitas terkait logistik. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy