Bea Cukai Batam Meyakini BLE Majukan Bisnis Kemaritiman

Kamis, 26 November 2020 – 03:01 WIB
Bea Cukai Batam meyakini Batam Logistic Ecosystem (BLE) majukan bisnis kemaritiman di Kota Batam. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, BATAM - Bea Cukai Batam terus mengoptimalkan layanan kepabeanan.

Hal itu sebagai upaya bersama untuk makin memajukan kemaritiman di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di Pulau Batam.

BACA JUGA: Kepala Bea Cukai Batam Dukung BLE Jadi Percontohan Nasional

Pada 2020 ini, potensi ekonomi kemaritiman di Indonesia diprediksi mencapai USD 1,33 triliun, dan wilayah Kepulauan Riau saja potensinya USD 10 miliar.

Salah satu bentuk optimalisasi layanan yang diyakini dapat memajukan bisnis kemaritiman di Batam adalah dengan penerapan Batam Logistic Ecosystem (BLE).

BACA JUGA: Gelar Rakor Kemaritiman Demi Nasib Nelayan

“Dengan pengimplementasian BLE, kami berupaya mengoptimalkan layanan Bea Cukai dalam meningkatkan bisnis maritim," kata Kepala Bidang Perbendaharaan dan Keberatan Bea Cukai Batam Akbar Harfianto.

Menurut Akbar, platform ini memfasilitasi importir dan eksportir dengan berbagai fitur logistik dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA: Gempur Rokok Ilegal, Bea Cukai Blusukan ke Pasar Tradisional Kotamobagu

Mereka dapat melihat dan memilih harga serta kualitas atas ketersediaan sarana pengangkut, pergudangan, bahkan pembayaran hanya dalam satu aplikasi.

"BLE terbukti efisien dalam kegiatan layanan ship to ship/floating storage unit, yaitu mencatatkan persentase efisensi waktu sebesar tujuh puluh persen dengan mengurangi waktu pengurusan yang semula tiga hari menjadi satu hari,” jelas Akbar.

Hal serupa pun dia sampaikan dalam acara focus group discussion (FGD) Kemaritiman yang diselenggarakan oleh Indonesia Maritime Pilots’s Association (INAMPA) pada tanggal 19 November lalu.

Acara yang membahas tentang penguatan kemaritiman dengan tema “Peluang, Tantangan, dan Sinergi untuk memajukan Bisnis Maritim Kepri khususnya Kota Batam dan Sekitarnya” ini juga dihadiri oleh pjs wali kota Batam, danguskamla Koarmada I, kepala kantor Kamla Zona Maritim Barat Bakamla, kepala KSOP Batam, Basarnas Batam, rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji, para direktur utama dan instansi terkait lainnya.

“Kami juga jelaskan bahwa selain mengintegrasi sistem layanan STS/FSU, Bea Cukai Batam juga sedang mengembangkan autogate system dan melakukan kerja sama dengan pihak pengelola pelabuhan untuk menerapkannya," kata Akbar.

Menurutnya, penguatan ini bukan peran Bea Cukai saja, tetapi merupakan suatu peranan dari pemerintah dan kolaborasi semua pemangku kepentingan.

"Untuk memfasilitasi proses pergerakan barang terutama barang-barang post border dalam rangka meningkatkan efisiensi,” ungkapnya. (rls/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler