jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri menggencarkan operasi patroli laut gabungan di wilayah Pulau Sumatera.
Operasi itu dilaksanakan sejumlah kantor Bea Cukai wilayah Sumatera bersama Direktorat Polair Polda serta Sat Polair Polres mulai dari Aceh hingga Lampung 19 - 31 Oktober 2020.
BACA JUGA: Bea Cukai Sumut Gagalkan Penyelundupan Paket Narkotika Asal Tiongkok, Ini Jenisnya
Patroli laut digelar dengan mengerahkan kapal patroli jenis FPB dari Pangkalan Sarana Operasi (PSO) Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan speedboat BC.
Korpolairud Baharkam Polri juga mengerahkan kapal yang sedang BKO di wilayah Sumatera, dan kapal Polis yang berada di bawah Direktorat Polair Polda dan Satpolair Polres setempat.
BACA JUGA: Bea Cukai Batam Gagalkan Lima Kali Penyelundupan Narkoba Selama Oktober 2020
Patroli laut gabungan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan penandatanganan perjanjian kerja sama Bea Cukai dan Baharkam Polri.
Perjanjian kerja sama itu tentang peningkatan sinergi tugas operasional dan sumber daya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.
BACA JUGA: Bea Cukai dan Ditjen Hubla Perketat Penegakan Hukum di Laut
Perjanjian tersebut merupakan komitmen kedua pihak untuk melaksanakan konsep unity of effort dalam rangka penegakan hukum di laut
Direktur Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Bahaduri Wijayanta B.M, menjelaskan bahwa pemilihan wilayah Sumatera sebagai sektor operasi karema daerah tersebut memiliki tingkat kerawanan yang paling tinggi dibandingkan lainnya.
“Pulau Sumatera yang sangat dekat dengan negara tetangga, Malaysia dan Singapura, ditambah masih banyaknya pelabuhan tidak resmi membuat pulau ini menjadi wiayah paling rawan penyelundupan,” katanya.
Wijayanta mengungkapkan selama periode sinergi operasi laut tersebut telah dilakukan penindakan terhadap delapan kapal yang diduga melakukan kegiatan penyelundupan komoditi berupa minuman keras, rokok, ballpress, pasir timah, dan barang campuran.
“Patroli ini berfokus pada sasaran atau terget berupa narkotika, baby lobster, minuman keras, rokok, ballpress, pasir timah, bawang, tekstil, handphone dan barang lainnya,” ujar Wijayanta.
Menurutnya, indikasi keberhasilan sinergi operasi patroli laut Bea Cukai bersama Polairud di wilayah pesisir Sumatera adalah berkurangnya tingkat penyelundupan impor maupun ekspor, terciptanya keamanan dan ketertiban umum selama masa pandemi Covid-19.
Sinergi patroli laut ini akan terus dilakukan sebagai implementasi konsep unity of effort dalam menegakkan hukum di laut.
"Kami ke depannya akan meningkatkan sinergi dengan instansi terkait berupa pertukaran data dan kegiatan operasi bersama lainnya,” kata Wijayanta.
Penyerahan perkara juga dilakukan atas penangkapan KLM Bahtera Indah dari Satuan Poalirud Polres Dumai kepada Bea Cukai Dumai untuk tindak lanjut.
"Sinergi operasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya penyelundupan impor maupun ekspor dan menjaga keamanan dan ketertiban umum wilayah perairan Sumatera dalam masa pandemi Covid-19,” jelas Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen. Pol. Verdianto Iskandar B. (rls/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy