jpnn.com, JAKARTA - Kejahatan narkotika di Indonesia terus mengancam keamanan dan keselamatan bangsa.
Bea Cukai ikut berupaya menanggulangi peredaran narkotika sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020.
BACA JUGA: Bea Cukai Fasilitasi Industri Migas dan Panas Bumi demi Ketahanan Energi
Misalnya, penggagalan kasus pengiriman 203,99 kilogram sabu-sabu di Aceh Timur bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Kami membantu tim BNN melakukan patroli laut untuk penyelidikan kasus narkotika jenis sabu oleh jaringan sindikat narkotika Yan-Niar di Aceh Timur," ungkap Direktur Interdiksi Narkotika Syarif Hidayat di BNN, Kamis (7/3).
BACA JUGA: Inilah Langkah Bea Cukai untuk Dorong Perusahaan Mengekspor Produk
Tim gabungan BNN dan Bea Cukai pada 14 Maret 2022 sekitar pukul 02.26 WIB memeriksa kapal oskadon (kapal nelayan) yang melintas di perairan Idi, Aceh Timur.
Dari hasil pemeriksaan ini, petugas menyita dua bungkus plastik besar berisi sabu-sabu seberat 203,99 kg.
BACA JUGA: Bea Cukai Menyosialisasikan Ketentuan Kepabeanan di Dua Wilayah Ini
Petugas juga mengamankan tiga tersangka berinisial DA alias Yek, ZY alias Dek, dan KK alias Apul.
Dari hasil pemeriksaan terhadap Yek, petugas memburu tersangka lain dan berhasil mengamankan AZ alias Har di kediamannya, Kabupaten Aceh Timur.
Atas kasus tersebut, seluruh tersangka terancam pasal pasal 114 (2) jo pasal 132 (1) subpasal 112 (2) jo pasal 132 (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
Keberhasilan pengungkapan kasus ini menurut Syarif makin memperkuat sinergi yang terjalin antara Bea Cukai dan BNN.
"Tak hanya dengan BNN, sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya, seperti Polri, Kejaksaan, dan TNI terus kami tingkatkan dalam mengatasi kasus peredaran narkotika," jelasnya.
Dia menegaskan, Bea Cukai terus mendukung dan berkontribusi langsung dalam kegiatan pemberantasan narkotika.
"Dalam hal ini, Bea Cukai tak hanya menjalankan fungsi sebagai pelindung masyarakat, tetapi juga mendukung perekonomian yang efektif dan kontributif," tandasnya.
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi