jpnn.com, BANYUWANGI - PT Pandawa Agri Indonesia (PAI) mengekspor 1 juta liter reduktan herbisida ke Malaysia dengan difasilitasi Bea Cukai Banyuwangi.
Kepala Kantor Bea Cukai Banyuwangi Tedy Himawan pada Kamis (9/12) menyatakan, pihaknya berkomitmen memulihkan ekonomi nasional dengan mendorong ekspor produk lokal.
BACA JUGA: Bea Cukai Tingkatkan Sinergi untuk Gali Potensi Ekspor di Daerah
’’Kami berharap ekspor serupa bisa menular kepada perusahaan dan UMKM di Banyuwangi,’’ kata Tedy.
Diharapkan, dengan meningkatnya ekspor produk, nama Banyuwangi semakin dikenal dunia internasional.
BACA JUGA: Bea Cukai Pekanbaru Meluncurkan Website dan Aplikasi untuk Percepat Pelayanan
’’Sehingga akhirnya dapat mendongkrak penerimaan negara,’’ ujar Tedy.
Tedy menuturkan, pelepasan ekspor pada 30 November 2021 di halaman kantor PT Pandawa Agri Indonesia (PAI) tersebut turut dihadiri Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Morolop Nainggolan.
BACA JUGA: Bea Cukai Perkuat Sinergi dengan Instansi untuk Optimalkan Ekspor
Selain itu, ada Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Dwi Yanto sebagai perwakilan bupati Banyuwangi.
Tedy menjelaskan, kini herbisida sering digunakan di bidang pertanian.
Karena itu, beberapa perusahaan perkebunan dan pertanian terkendala karena harga pestisida terus naik pada 2021.
’’Kukuh Roxa Putra Hadriyono sebagai CEO PT Pandawa Agri Indonesia menjadikan ini peluang untuk memproduksi reduktan herbisida yang dapat mengurangi pembiayaan pestisida,’’ katanya.
Jadi, perusahaan perkebunan dan pertanian dapat mengurangi penggunaan pestisida sintentis sampai 2 juta liter di daerah Indonesia dan Malaysia.
’’Dari 25 perusahaan yang menjadi mitra PT PAI, penggunaan produk reduktan herbisida dapat mengurangi pembiayaan pestisida mencapai Rp 40 miliar,’’ tandas Tedy. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi