Bea Cukai Dorong Produsen Sarung Tangan dan Biola Elektrik di Daerah Ini Tembus Pasar Global

Rabu, 11 Oktober 2023 – 11:48 WIB
Petugas Bea Cukai Banjarmasin saat mengunjungi Aeyra Violin untuk melaksanakan asistensi ekspor pada Kamis (5/10). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, YOGYAKARTA - Bea Cukai melalui unit-unit vertikalnya di berbagai daerah mendorong pelaku usaha agar bisa menembus pasar global berbagai program pembinaan dan asistensi ekspor.

Melalui sosialisasi yang dilaksanakan pada Selasa (3/10), Bea Cukai Yogyakarta mengajak industri kecil dan menengah (IKM) produsen sarung tangan manfaatkan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor untuk IKM (KITE IKM).

BACA JUGA: Bea Cukai Tanjung Perak Kunjungi 4 Perusahaan MITA Kepabeanan, Ini Tujuannya

Diketahui, sarung tangan menjadi salah satu komoditas ekspor yang banyak diproduksi di wilayah Yogyakarta.

Perusahaan yang memproduksi tidak hanya pabrikan besar tetapi juga banyak yang masuk kategori IKM.

BACA JUGA: Penindakan 4 Hari, Bea Cukai Malang Sita Rokok Ilegal dan Obat Terlarang Sebanyak Ini

Berdasarkan data, saat ini ada 10 produsen sarung tangan yang sudah memanfaatkan fasilitas KITE IKM di bawah pengawasan Bea Cukai Yogyakarta.

Bea Cukai Yogyakarta melalui sosialisasi tersebut tidak hanya menyasar IKM produsen sarung tangan yang sudah melaksanakan ekspor, tetapi juga para pelaku IKM berpotensi ekspor.

"Mereka yang selama ini mungkin bergerak di bidang makloon atau menerima subkontrak untuk produksi sarung tangan yang diekspor," kata Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar dalam keterangannya, Rabu (11/10).

Pada sosialisasi tersebut, petugas Bea Cukai Yogyakarta menjelaskan seluk beluk KITE IKM, fasilitas yang didapatkan oleh perusahaan KITE IKM.

Selain itu juga dijelaskan kriteria dan persyaratan menjadi penerima fasilitas KITE IKM, serta pertanggung jawaban yang harus dipenuhi oleh penerima fasilitas KITE IKM.

Sosialisasi tersebut juga menghadirkan sesi sharing pengalaman dari produsen sarung tangan yang sudah menerima fasilitas KITE IKM, yaitu PT Natajaya BNH Indonesia.

Perwakilan perusahaan mengatakan bahwa hampir seratus persen bahan baku yang digunakan berasal dari impor, jadi dengan adanya fasilitas KITE IKM ini mengurangi biaya produksi perusahaan dengan cukup signifikan.

Giat asistensi ekspor juga dilaksanakan Bea Cukai Banjarmasin dengan mengunjungi Aeyra Violin pada Kamis (5/10).

UMKM produsen biola elektronik ini beralamat di Banjarmasin.

Perwakilan Bea Cukai memberikan asistensi mengenai tata cara serta perizinan terhadap produk biola Aeyra Violin agar dapat diekspor secara langsung melalui Banjarmasin.

Asistensi yang dilakukan Bea Cukai Banjarmasin tersebut bertujuan mengetahui kendala yang dialami perusahaan dan memastikan bahwa seluruh perizinan dapat dipenuhi sehingga UMKM tersebut dapat melakukan ekspor.

"Asistensi ekspor yang dilakukan Bea Cukai Yogyakarta dan Bea Cukai Banjarmasin ini diharapkan mampu membantu produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar global, sehingga dapat meningkatkan perekonomian nasional," ujar Encep. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler