jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai bekerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan para penggiat UMKM makin gencar mendorong potensi ekspor daerah.
Alhasil, Bea Cukai dapat membuka rute ekspor langsung atau direct call export di beberapa daerah, sosialisasi dan asistensi tata laksana ekspor, serta merealisasikan ekspor perdana komoditas asli suatu daerah.
BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Pemda Mengajak Pengusaha Tingkatkan Ekspor
Salah satunya adalah memfasilitasi terselenggaranya ekspor perdana hasil kelautan di Manokwari, Papua Barat.
Kepala Kantor Bea Cukai Manokwari Johan Pandores mengatakan pihaknya telah memfasilitasi ekspor produk hasil laut di Kabupaten Manokwari, Oktober 2020 lalu.
BACA JUGA: Bea Cukai Bimbing Perusahaan Pengekspor Kayu di Manokwari
“Setiap langkah punya makna, layaknya sebuah mimpi bagaimana kita mampu merajut setiap mimpi itu untuk menjadi nyata. Mimpi kitorang dalam mewujudkan ekspor produk hasil laut di Kabupaten Manokwari akhirnya terwujud pada tanggal 20 Oktober 2020 lalu,” katanya, Rabu (2/12).
Menurut Johan, kegiatan yang diawali dari mimpi tersebut merupakan hasil berbagai upaya yang sudah dilakukan.
Dia menjelaskan, koordinasi, komunikasi, dan sinergi baik dengan instansi vertikal maupun horizontal termasuk pemda dilakukan Bea Cukai Manokwari untuk mewujudkan ekspor perdana dari produk kelautan.
BACA JUGA: Sukseskan PEN, Bea Cukai Dorong Ekspor Dari Berbagai Daerah
Pendampingan kepada para pengusaha UMKM khususnya di bidang usaha produk kelautan, juga dilakukan secara intensif oleh Bea Cukai Manokwari.
"Kami berusaha bagaimana agar mampu mendorong para usahawan UMKM untuk berani bersaing dalam perdagangan Internasional,” ujarnya.
Johan menjelaskan Bea Cukai Manokwari pengin membuktikan dan meyakinkan para pengusaha UMKM bahwa ekspor itu mudah.
Hal ini sebagai bagian dari semboyan yang selalu dikumandangkan Bea Cukai bahwa legal itu mudah.
Nah, kata Johan, dengan tekad itu pelepasan ekspor perdana produk kelautan berupa kepiting hidup tujuan Singapura tersebut pun terlaksana.
Pelepasan itu disaksikan bersama-sama oleh para stakeholder mulai dari komunitas bandara, perwakilan pemda, perwakilan instansi pemerintah pusat dan media massa,
“Saat itu, pelepasan secara simbolis dilakukan dengan pemotongan pita oleh Pjs. Bupati Kabupaten Manokwari, Roberth R.A Rumbekwan. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kegiatan ini akan terus berlanjut," cerita Johan.
Ia menambahkan sinergi dan koordinasi harus ditingkatkan sehingga bukan hanya produk kelautan saja yang diekspor tetapi lainnya juga bisa menjadi komoditas ekspor unggulan.
"Sehingga mampu meningkatkan daya saing perekonomian Kabupaten Manokwari terlebih di masa pandemi (Covid-19) ini,” ujarnya.
Johan berpesan supaya setiap pihak dapat tetap bahu-membahu dalam menjalankan tugas.
Dia menegaskan, pemerintah pusat maupun pemda mempunyai tanggung jawab yang sama dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Manokwari.
"Kami berharap kegiatan tersebut menjadi tonggak awal sejarah bahwa UMKM di Manokwari mampu menghasilkan produk yang dapat menjadi komoditas ekspor yang mampu bersaing di pasar luar negeri. UMKM lepas landas bersama kitong bisa!” ucapnya semangat. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy