jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berupaya meningkatkan potensi ekspor para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah.
Bea Cukai pun menggandeng pemerintah daerah, karena diperlukan koordinasi yang baik dari semua pihak untuk membenahi faktor-faktor yang akan meningkatkan produk ekspor Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai dan BNN Amankan Kapal Pembawa 17,81 Kg Sabu-Sabu dan 1000 Butir Happy Five
Plt Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, M. Hatta Wardhana, mengatakan kantor pelayanan Bea Cukai di berbagai daerah terus mengunjungi dan membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan ekspornya.
Di Ambon, pada Selasa (4/5) Bea Cukai Ambon dan Pemprov Maluku tempuh jarak 164 km dan seberangi lautan selama delapan jam guna mengunjungi dan memberikan asistensi terhadap potensi ekspor di Pulau Seram yaitu UKM Sawa Waraka dan UKM Wotai Coconut.
BACA JUGA: 3 Kali Sepekan, Bea Cukai Bogor Menggagalkan Pengiriman Synthetic Cannabinoid
UKM Sawa Waraka adalah UKM yang bergerak di bidang produksi mi sagu, tepung sagu, dan beras sagu.
Sementara UKM Wotai Coconut bergerak di bidang pengolahan air kelapa menjadi produk jadi berupa virgin coconut oil (VCO), wotay coco, minyak air kelapa, hand body, dan es lilin.
BACA JUGA: Mendorong UMKM di Flobamora NTT Pindah ke Platform Online
Hatta mengatakan, selain dengan Pemprov Maluku, koordinasi juga dilakukan dengan Pemkab Bengkayang dalam memfasilitasi dan mendukung UMKM di wilayah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat tepatnya di Kecamatan Sungai Raya.
“Di Kecamatan Sungai Raya, didapati beberapa potensi ekspor seperti UKM Manisan dan Sambal, yang tentunya berpeluang untuk membesarkan usahanya hingga menembus pasar ekspor. Namun masih ditemukan beberapa kendala yang mereka hadapi sehingga dibutuhkan bantuan dari beberapa pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut,” ujar Hatta.
Sementara itu, Bea Cukai Sintete juga mengunjungi Musfalah, pelaku usaha kue kering di wilayah Naram, Kecamatan Singkawang Utara, Kota Singkawang.
Bea Cukai terus memberikan asistensi kepada kepada UMKM salah satunya Muslafah untuk dapat meningkatkan usahanya ke pasar luar negeri, mengingat tingginya permintaan produk kue kering di wilayah Naram dari Kuching, Malaysia.
Pengembangan potensi ekspor UMKM juga dilakukan Bea Cukai Labuan Bajo.
Pada Jumat (30/4), Bea Cukai Labuan Bajo menerima kunjungan dari salah satu pelaku UMKM di Manggarai Barat yang bergerak di bidang produksi olahan dari tumbuhan kelor (moringa). Maksud kunjungan tersebut adalah untuk memperoleh layanan informasi dan asistensi terkait ekspor.
“Melalui klinik ekspor, Bea Cukai Labuan Bajo berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan kegiatan ekspor di wilayah pulau Flores dan sekitarnya. Kami akan terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada pelaku usaha atau masyarakat, tentunya dengan harapan dapat memacu semangat mereka untuk membuat produk-produk baik dari hasil bumi ataupun laut serta produk kreatif lainnya yang dapat menembus pasar luar negeri,” kata Hatta. (*/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi