jpnn.com, BATAM - Salah satu unsur penting yang menentukan daya kompetisi perekonomian suatu negara ialah sistem logistik.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menata sistem logistik nasional demi menghilangkan hambatan dan mengurangi biaya arus barang dalam perdagangan internasional dan domestik.
BACA JUGA: Bea Cukai Kini Makin Kuat, TNI Siap Turun Tangan Benahi Masalah Ini
Termasuk melalui penerapan NLE (National Logistic Ecosystem). NLE adalah suatu hubungan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen international sejak kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.
Bea Cukai berperan penting dalam menyukseskan penerapan NLE demi terciptanya penurunan biaya logistik dan pertumbuhan sektor industri.
BACA JUGA: Bea Cukai Gencarkan Penanganan Rokok Ilegal dan Pemanfaatan DBHCHT di Jateng
Untuk itu, unit vertikal Bea Cukai di berbagai daerah, seperti Batam, Tanjung Emas, dan Bandar Lampung menggelar sosialisasi NLE dengan menyasar para pengguna jasa kepabeanan dan instansi terkait.
Di Batam, Bea Cukai turut hadir sebagai pembicara dalam acara Sosialisasi dan Koordinasi NLE yang diselenggarakan oleh Tim Teknis Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) pada 21 September 2022.
BACA JUGA: Bea Cukai Kelola Barang Milik Negara Eks Kepabeanan
Dalam acara tersebut, dijelaskan bahwa NLE merupakan aplikasi yang dibangun pemerintah sebagai wadah bertemunya pengusaha dan para pemilik platform yang bertujuan memutus rantai birokrasi layanan logistik.
Dengan adanya NLE, pengguna jasa dapat mengakses informasi layanan publik seluas-luasnya sehingga memudahkan pengguna jasa karena kemudahan akses serta efisiensi proses bisnis.
"Implementasi NLE diharapkan memperbaiki kinerja logistik nasional untuk menaikkan daya saing barang dan jasa di suatu negara. Seperti yang kita ketahui, logistic cost menjadi faktor penting dalam suatu perekonomian negara. Daya saing barang dan jasa di suatu negara salah satunya dipengaruhi oleh logistic cost," ungkap Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana.
Sosialisasi NLE juga digelar di Bandar Lampung dengan mengundang para pengguna jasa kepabeanan di kawasan Pelabuhan Panjang Bandar Lampung.
"Wujudkan percepatan pelayanan depo container secara online dan terintegrasi, Bea Cukai Lampung adakan sosialisasi implementasi Delivery Order (DO) Online dan Depo Container Connect yang menghadirkan Tim National Logistic Ecosystem (NLE) Kantor Pusat Bea Cukai serta Pejabat dari Lembaga Nasional Single Window (LNSW) sebagai narasumber," ujar Hatta.
Dalam kegiatan ini, dipaparkan kewajiban perusahaan depo kontainer untuk menghubungkan sistemnya dengan NLE serta menyediakan pelayanan pengiriman pesanan secara elektronik (DO Online) berdasarkan PMK nomor 97/PMK.04/2020.
"Lampung menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam monitoring pelaksanaan penerapan layanan NLE yang meliputi perizinan, SSmQC, SSm Pengangkut, DO Online, SP2, Autogate System, dsb,’’ ucapnya.
Diharapkan, para pengusaha depo kontainer di Lampung segera menerapkan DO Online dan Depo Container Connect dalam proses bisnisnya.
‘’Kewajiban penerapan ini memiliki tujuan untuk simplifikasi proses bisnis serta kolaborasi logistik antara pihak pemerintah dan swasta, juga mengoptimalkan layanan pembayaran digital serta mengefisienkan tata ruang logistic di Indonesia," tambahnya.
Tak hanya menyasar pengguna jasa, sosialisasi NLE juga menyasar instansi terkait. Hal ini tecermin dari diskusi kiat-kiat menyukseskan program NLE di Semarang oleh Bea Cukai Tanjung Emas dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas.
"Kedua instansi diharapkan dapat menciptakan situasi kondusif di area Pelabuhan Tanjung Emas dengan memastikan kelancaran arus logistik dan digitalisasi sistem layanan di pelabuhan, agar tercipta iklim investasi yang baik serta mendorong pemulihan ekonomi nasional," terang Hatta.
Saat ini, Pelabuhan Tanjung Emas mencapai predikat baik dan menjalankan program Stranas PK yang berfokus pada pembenahan tata kelola pelabuhan dan pemangkasan birokrasi serta peningkatan layanan guna percepatan implementasi NLE. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi