Bea Cukai Gencar Melakukan Asistensi kepada Para Pelaku Usaha, Nih Tujuannya

Rabu, 28 April 2021 – 22:34 WIB
Bea Cukai Tanjung Emas mengadakan focus group discussion bersama dengan UMKM Jawa Tengah, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Jawa Tengah, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus berupaya memacu geliat ekspor di berbagai daerah sebagai bagian dari implementasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Dalam melakukan asistensi ekspor, Bea Cukai tidak hanya bergerak sendiri, namun juga bekerja sama dengan beberapa pihak yang memiliki kaitan dengan kegiatan ekspor.

BACA JUGA: Bea Cukai Menggali Potensi Ekspor Komoditas Lokal

Bea Cukai Tanjung Emas mengadakan focus group discussion bersama dengan UMKM Jawa Tengah, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Jawa Tengah, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

“Kegiatan FGD ini merupakan suatu wadah agar seluruh elemen yang terlibat dalam proses ekspor produk UMKM dapat bertemu secara langsung,” ungkap Anton Martin, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas.

BACA JUGA: Bea Cukai Kualanamu, Karantina Pertanian dan Karantina Ikan Medan Kolaborasi Pacu Ekspor

Selain mengundang UMKM, GPER sebagai Asosiasi, LPEI sebagai lembaga pembiayaannya FGD tersebut juga dihadiri perwakilan perusahaan jasa titipan yang mengakomodasi proses pengiriman barang, melalui udara atau laut yakni JKS Logistik, DHL (PT Birotika Semesta), dan MSA Kargo Semarang.

Selain itu, marketplace yang membantu proses ekspor produk UMKM yakni dari GOORITA (PT Semeru Indonesia Maju).

BACA JUGA: Panglima Kembali Mutasi 151 Perwira Tinggi TNI, TNI AD Terbanyak, Nih Daftar Namanya

FGD dalam rangka asistensi ekspor juga dilakukan Bea Cukai Sumatera Bagian Barat Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan.

“Fokus pelaksanaan sinergi ini membahas perihal potensi komoditi ekspor UKM di Provinsi Lampung, inisiasi program pelatihan, dan pendampingan pelaku UKM berorientasi ekspor,” ungkap Yusmariza, Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Barat.

Berdasarkan hasil diskusi pelaksanaan FGD tersebut, kebutuhan data pelaku usaha berpotensi ekspor menjadi hal yang krusial, dan dipandang perlu dilaksanakannya penunjukkan koordinator untuk konsolidasi data terkait pelaku usaha dan jenis komoditas yang dikelola oleh masing-masing instansi.

Di sisi lain, untuk terus mendukung pelaku usaha, dipandang perlu untuk melaksanakan sinergi antara program Smart Village dan Kartu Petani Berjaya (KPB) guna identifikasi UMKM di daerah serta diberikannya jasa konsultasi dan pembiayaan murah terhadap pelaku UMKM.

Tidak ketinggalan Bea Cukai Madura juga mengadakan asistensi ekspor lewat kegiatan pra business matching IKM Madura.

Acara ini juga dihadiri oleh Atase Perdagangan Indonesia di Malaysia. IKM Madura yang hadir pada kesempatan itu sangat beragam, mulai dari produk makanan, kain dan pakaian batik, hingga kerajinan tangan berupa tas dan replika kapal.

Yanuar Calliandra, Kepala Kantor Bea Cukai Madura membuka business matching pertama yang dilaksanakan Bea Cukai Madura dengan membagi semangat kepada para IKM yang hadir untuk dapat memasarkan produknya ke Malaysia.

"Kami bersama para IKM Madura dan Pembina IKM se-Madura bersinergi dengan Atase Perdagangan RI di Malaysia, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, tak lain tujuannya untuk membantu IKM, menggerakkan IKM, dan membina IKM untuk masuk ke pasar global, khususnya Malaysia," ujar Yanuar.

Business Matching ini diikuti 29 IKM dengan berbagai produk makanan, minuman, olahan ikan, handicraft, batik, hasil tembakau, jamu sampai dengan miniatur kapal. Mereka memaparkan produknya dengan bantuan video maupun secara langsung untuk menarik minat buyer/pembeli dari Malaysia, Datuk Diraja Dimyani.

Kegiatan asistensi ekspor juga dilakukan Bea Cukai Fakfak kepada Yayasan AKP Foundation dan Yayasan Inobu yang Menjalin Mitra Kerja dalam rangka melakukan studi atas Buah Pala asli Fakfak dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pala dari para petani pala di Kabupaten Fakfak.

“Lewat asistensi ekspor ini diharapkan ekspor perdana atas produk local khususnya Biji Pala dapat dilakukan langsung dari Kabupaten Fakfak,” pungkas Johni Chandra, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis Bea Cukai Fakfak.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler