jpnn.com, GORONTALO - Bea Cukai Gorontalo menggelar diskusi membahas penguatan potensi ekspor hasil laut di daerah itu pada Kamis (8/10) lalu. Kegiatan tersebut dihadiri para pengusaha hasil laut dan instansi terkait.
Saat ini, pengusaha hasil laut di Gorontalo memiliki lebih banyak opsi untuk mengekspor komoditas lautnya setelah peresmian direct call export Manado - Jepang pada 23 September 2020 lalu.
BACA JUGA: Bea Cukai Jayapura Fasilitasi dalam Repatriasi 25 Pekerja Migran Korban PHK
Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo Dede Hendra Jaya mengatakan, forum diskusi itu bertujuan untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi eksportir hasil laut dalam pelaksanaan kegiatan ekspor langsung dari Gorontalo.
BACA JUGA: Pembelaan KPAI untuk Pelajar Ikut Demo Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Pihaknya juga terus berusaha memfasilitasi ekspor langsung, baik dari segi kebijakan maupun teknis. Terlebih selama beberapa tahun ini frekuensi ekspor hasil laut Gorontalo telah berjalan rutin.
BACA JUGA: Bu Minah Panik Anaknya Tak Pulang 3 Hari, Ternyata Ikut Demo
Dalam forum itu diketahui bahwa secara umum penyelesaian formalitas ekspor dan biaya logistik tidak menjadi permasalahan yang berarti, tetapi ketidakpastian slot kargo dan keterbatasan jadwal pengangkut yang ada di Gorontalo masih menjadi kendala bagi para eksportir.
Kondisi itu mengakibatkan waktu tempuh yang lama, dan penurunan kualitas barang terutama ketika suplai hasil laut sedang melimpah dan permintaan dari pembeli di luar negeri tinggi.
“Secara biaya kami tidak ada masalah, namun diharapkan untuk pihak Garuda agar bisa menambah frekuensi penerbangan dari Gorontalo agar kebutuhan kami terakomodir, terutama pada bulan Oktober - Desember, ketika permintaan dari buyer sedang tinggi-tingginya,” kata Direktur Camar Laut Idris.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari Garuda Indonesia Gorontalo menyatakan akan mengomunikasikan hal ini dengan perwakilan di Jakarta, Makassar dan Manado.
Dengan begitu, pihak maskapai bisa mengatur ulang harga dan jadwal penerbangan yang lebih efisien dari Gorontalo ke negara tujuan demi mengakomodir kebutuhan eksportir. Terlebih dengan dibukanya direct call Manado-Narita, diharapkan dapat menambah opsi skema ekspor bagi pengusaha.
“Semoga dengan terselenggaranya forum diskusi ini ada titik temu atas kendala yang terjadi selama proses ekspor. Serta, memacu frekuensi ekspor hasil laut langsung dari Gorontalo karena akan berkontribusi bagi peningkatan perekonomian di Gorontalo," kata Dede Hendra Jaya.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam