jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menghadiri pertemuan rutin tahunan para pimpinan administrasi pabean 22 negara dan World Customs Organization (WCO) se Asia-Pasifik di Fiji, pada 14 – 16 mei 2018.
Pertemuan yang dihadiri 76 orang perwakilan pabean ini membahas beberapa draf laporan, update, dan endorsement untuk kegiatan Vice Chair Asia Pasifik oleh Fiji Customs.
BACA JUGA: Bea Cukai Musnahkan Barang Tangkapan Senilai Rp 1 M
Juga digelar presentasi dan diskusi dengan dua kandidat Sekretaris Jenderal WCO yaitu Kunio Mikuriya dari Jepang dan Pllar Julardo dari Spanyol.
Dalam pembukaan oleh Sekjen WCO, disampaikan beberapa area yang menjadi prioritas tindak lanjut WCO yaitu e-commerce, trade facilitation, security, illicit financial flows, customs-tax cooperation, performance measurement, dan revisi RKC.
BACA JUGA: Bea Cukai Sita 70 Alat Pemuas Nafsu
Isu akseksi dan potensi perdebatan, telah ditindaklanjuti WCO dengan membuat Working Group on Term of Reference, untuk menjadi agenda endorsement di Council Session Juni 2018, sehingga WCO akan fokus dalam isu teknis kepabeanan, tidak dalam isu politik.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea Cukai, Robert Leonard Marbun, menjelaskan pada pertemuan tersebut Bea Cukai berkesempatan menyampaikan beberapa posisi penting Indonesia.
BACA JUGA: Bea Cukai Inisiasi Ekspor Perdana Langsung dari Sultra
“Kami mengungkapkan apresiasi Indonesia untuk Regional Office for Capacity Building Asia/Pacific (RILO A/P ) yang turut mendukung capacity building Bea Cukai, serta tiga area prioritas capacity building Indonesia 2018 yaitu e-commerce, trade facilitation, dan human resources development," ujar Robert.
Dia menyatakan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan National Contact Point RILO A/P ke-30, yang direncanakan diadakan pada November 2018 di Lombok.
"Selanjutnya, kami juga memaparkan status terkini implementasi passenger analysis unit (PAU) dan passenger name record (PNR), perkembangan dan keberhasilan customs labs di Indonesia yang sangat berpotensi seperti Jepang dan Korea, dan perkembangan Customs Training Centre termasuk rencana marine-customs training centre di Indonesia,'" imbuhnya.
Setelahnya, Rober melanjutkan, Bea Cukai juga diundang untuk hadir dalam sesi khusus Working Group on Counter Terrorism, yang membahas kelanjutan rencana agenda workshop untuk middle-manager yang akan diselenggarakan pada bulan September 2018 di Sydney, Australia. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai dan Polisi Bandara Gagalkan Dua Selundupan Narkoba
Redaktur & Reporter : Natalia