Bea Cukai Jalin Sinergi Antarinstansi Demi Ekspor Makin Berseri

Rabu, 31 Maret 2021 – 20:20 WIB
Bea Cukai makin gencar menjalin sinergi antarinstansi untuk meningkatkan ekspor demi mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai makin gencar menjalin sinergi antarinstansi untuk meningkatkan ekspor demi mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Bea Cukai Sudiro mengatakan sinergi sangat penting dalam mendorong peningkatan ekspor.

BACA JUGA: Bea Cukai dan Polri Lakukan 2 Penindakan Narkoba, Ratusan Ribu Jiwa Terselamatkan

“Kerja sama semua pihak menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sinergi antarinstansi terus kami jalin demi ekspor makin berseri,” ungkap Sudiro.

Menurutnya, bentuk sinergi yang dijalin Bea Cukai pun beragam.

BACA JUGA: Bea Cukai Mengawasi Charter Flight Ekspor Impor dari Yogyakarta 

Kantor-kantor pelayanan Bea Cukai telah aktif bekerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan di tiap-tiap daerah untuk menggali potensi ekspor dan menggeliatkan ekonomi.

Dia menyebut Bea Cukai Makassar yang bekerja sama dengan Free Trade Agreement (FTA) Center Makassar.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Melepas Ekspor 20 Ton Teh ke UEA

Keduanya telah membahas langkah-langkah kerja sama dalam upaya mendorong ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Selain itu, juga dibahas kendala-kendala yang umumnya dihadapi eksportir serta kiat dan langkah-langkah strategis  peningkatan nilai jual produknya,” ungkapnya.

Menurut Sudiro, Sulsel memiliki potensi produk ekspor yang sangat besar mulai dari perikanan hingga pertanian.

Informasi terkait perizinan atau legalitas ekspor dapat dengan mudah diakses oleh calon eksportir secara daring. Masyarakat tidak perlu ragu apalagi takut untuk melakukan ekspor.

“Kami berharap Bea Cukai Makassar dan FTA Center Makassar selalu dapat memberikan pelayanan yang prima kepada eksportir dan calon eksportir di wilayah kerja masing-masing dan mendorong UMKM menjadi pilar dalam kegiatan ekspor,” harapnya.

Hal yang sama juga terlaksana di Mamuju, Sulawesi Barat.

Bea Cukai Parepare aktif bersinergi dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kegiatan ekspor.

Hal ini terbukti dari keikutsertaan dalam Forum Koordinasi Peningkatan Ekspor.

Bea Cukai Parepare bersama pimpinan OPD Pemprov Sulbar, Forkopimda, pihak perbankan, serta para pelaku usaha di wilayah Provinsi Sulbar, hadir bersama dalam forum tersebut guna membahas berbagai masalah serta langkah langkah dalam memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan ekspor.

“Bea Cukai Parepare siap memberikan asistensi maupun supervisi kepada pihak-pihak berkepentingan, khususnya para pelaku usaha di wilayah Sulbar, guna menyukseskan peningkatan jumlah dan komoditas ekspor Sulbar dari tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Lewat acara serupa, yaitu coffee morning bertajuk “Dengan Sinergi, Kita Bisa Mengembangkan Ekspor Komoditi dari Provinsi Sulawesi Tengah”, Bea Cukai Pantoloan juga mengikuti jejak Bea Cukai Makassar dan Bea Cukai Parepare.

Inisiatif Bea Cukai Pantoloan dalam acara tersebut menjadi bukti nyata keseriusan dalam terus mengupayakan peningkatan ekspor komoditas asal Sulawesi Tengah.

Bea Cukai menggelar ruang diskusi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulteng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulteng, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulteng.

Selanjutnya, PT Pelindo IV Cabang Pantoloan, Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu, Stasiun Karantina Ikan Kelas I Mutiara Palu, PT Garuda Indonesia Tbk, Agen Pelayaran PT Total Transport, Sinokor Merchant Marine Co., Ltd, serta Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Sulteng. 

Pada acara tersebut, kata Sudiro, setiap peserta dari instansi pemerintah, swasta, dan pengguna jasa memperoleh kesempatan untuk menyampaikan rencana maupun kendala yang dihadapi saat ini terkait kegiatan ekspor.

Menurut dia, rencana yang disampaikan kemudian dibuatkan tindaklanjutnya. Sementara persoalan yang ada, dicarikan solusinya bersama-sama.

"Kami yakin potensi-potensi daerah yang ada dapat ditindaklanjuti, khususnya fokus di komoditas perikananan di Kabupaten Tolitoli. Dengan sinergi dan kerja sama tentunya upaya kami dalam meningkatkan ekspor akan lebih mudah,” tuturnya.

Tak hanya di Pulau Sulawesi, aktifnya Bea Cukai menggandeng instansi pemerintah dan swasta untuk meningkatkan ekspor daerah juga terjadi di Pulau Jawa, tepatnya di Pamekasan, Jawa Timur.

Melalui Klinik Ekspor, Bea Cukai Madura menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (Disperindag Jatim) untuk menyosialisasikan e-SKA  (surat keterangan asal).

Peserta sosialisasi tersebut yaitu para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) binaan Bea Cukai Madura yang berencana akan melakukan ekspor dan seluruh dinas perindustrian di wilayah Madura.

Menurut Sudiro, guna mengontrol laju ekspor di Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan peraturan untuk menggunakan surat keterangan asal (SKA) atau certificate of origin (COO) yang merupakan sertifikasi asal barang.

"Dalam sertifikat tersebut dinyatakan bahwa barang/komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah atau negara pengekspor,” jelas Sudiro.

Ia menambahkan SKA didasarkan pada kesepakatan bilateral, regional, multilateral, unilateral, atau karena ketentuan sepihak dari suatu negara pengimpor atau ttujuan, yang mewajibkan SKA atau COO ini disertakan pada barang ekspor Indonesia.

COO atau SKA ini yang membuktikan bahwa barang tersebut berasal, dihasilkan, dan atau diolah di Indonesia. 

Menurut Sudiro, beragam upaya yang ditempuh Bea Cukai dalam menjalin sinergi antarinstansi ini telah sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Presiden mengatakan bahwa sinergi lintas kementerian harus ditingkatkan. Hal ini sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, di tengah tantangan pandemi Covid-19," kata Sudiro.

Oleh karena itu, lanjut dia, dalam menghadapi pandemi serta berbagai dampak yang ada, kerja sama antarsektor harus ditingkatkan.

"Bersama kita genjot pasar ekspor Indonesia," pungkas Sudiro. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler