jpnn.com, JAKARTA - Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng DIY) dan Kantor Bea Cukai Banyuwangi memaparkan capaian penerimaan negara lewat dialog kinerja organisasi (DKO) periode Juli 2021.
Bea Cukai Jateng DIY dalam rapat DKO, Selasa (10/8), menyatakan bahwa hingga 31 Juli 2021 telah menyetor penerimaan negara Rp 23,51 triliun.
BACA JUGA: Inilah Capaian Penerimaan Negara Semester I-2021 dari Bea Cukai Pekanbaru dan Tanjung Emas
Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Jateng DIY Nur Rusyidi menyampaikan meski baru mencapai 52,42 persen dari target APBN Rp 44,84 triliun, capaian penerimaan tersebut tumbuh 13,89 persen (year on year) atau Rp 2,87 triliun.
“Adapun dari total penerimaan Rp 23,51 triliun tersebut, masih didominasi dari sektor cukai dengan perincian penerimaan cukai Rp 22,48 triliun, lalu bea masuk Rp 985,5 miliar, dan bea keluar Rp 44,42 miliar,” paparnya.
BACA JUGA: Bea Cukai Tanjung Emas dan BNN Menggagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Senilai Rp 140 Juta
Meski terjadi penurunan produksi rokok -7,15 persen (yoy) pada jenis sigaret kretek mesin, kata Nur, namun dibanding 2020 penerimaan cukai secara keseluruhan mengalami pertumbuhan 13,79 persen (yoy) atau Rp 2,72 triliun.
Kenaikan ini dikontribusi oleh pelunasan CK1 2020 Rp 6,34 triliun.
BACA JUGA: Tingkatkan Pelayanan, Bea Cukai Menerbitkan Peraturan Baru Atas Impor dengan Pelayanan Segera
Akumulasi penerimaan bea masuk yang juga terus tumbuh hingga Juli sebesar 15,35 persen (yoy) atau Rp 131,1 miliar.
Importasi komoditas part kendaraan, gula, hingga tas menjadi kontributor terbesar sektor bea masuk.
Bea keluar juga mulai menunjukkan tren positif.
Ekspor produk turunan CPO menjadi kontributor lonjakan penerimaan bea keluar hingga tumbuh 34,08 persen (yoy) atau Rp 11,3 miliar.
Nur berharap penerimaan 2021 dapat tercapai mengingat tren dari sektor cukai, bea masuk, dan bea keluar yang secara keseluruhan mengalami pertumbuhan dibanding 2020.
“Tren bea masuk kami masih optimistis, mengingat dari Januari selalu di atas 2020 (yoy). Bea keluar kami juga masih optimistis, trennya juga saya lihat grafiknya masih di atas 2020. Untuk hasil tembakau, memang tren masih cukup, semoga di September atau Oktober ini bisa naik,” harap Nur.
Sementara itu, Bea Cukai Banyuwangi dalam rapat DKO-nya juga menyampaikan kemajuan pencapaian target kinerja sampai dengan bulan pelaporan.
Tidak hanya menyampaikan progres capaian, dalam DKO juga di bahas langkah dan strategi pada bulan berjalan untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Banyuwangi Dominica Roesdiati mengungkapkan dari sisi penerimaan tercapai 80,06 persen dari target yang telah ditentukan. Capaian penerimaan Rp 5.955.430.750 dari target penerimaan Rp 7.438.884.000.
“Capaian penerimaan sebesar ini merupakan capaian yang luar biasa, mengingat baru menginjak bulan ketujuh tahun berjalan,” ujarnya.
Selain itu, Dominica menyampaikan dari sisi pengawasan juga digencarkan kegiatan operasi pengawasan dan patroli laut.
Untuk kegiatan patroli laut telah dilaksanakan sampai dengan bulan Juli sebanyak tujuh kali.
Untuk operasi pengawasan dilaksanakan sampai dengan bulan Juli sebanyak 11 kali. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy