jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai di masa pandemi Covid-19 kian gencar mendorong kinerja ekspor nasional dengan menggali potensi daerah, termasuk produk hasil hutan seperti gaharu buaya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 gaharu buaya merupakan komoditas yang dilindungi.
BACA JUGA: Dukung PEN, Bea Cukai Sukseskan Ekspor Perdana Daerah
Sehingga kegiatan ekspor gaharu buaya harus memiliki izin dan kuota dari instansi terkait serta dilakukan oleh eksportir terdaftar.
Kepala Kantor Bea Cukai Pontianak Achmat Wahyudi mengatakan salah satu eksportir terdaftar yang memiliki kuota dan izin dari Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melakukan ekspor gaharu buaya adalah CV Borneo.
BACA JUGA: Suami Bu Rahma Positif Covid-19 Usai Tes Swab PCR untuk Syarat Masuk Pontianak
Perusahaan tersebut telah melaksanakan ekspor gaharu buaya ke Nigeria pada 29 Januari 2021 lalu
“Kami turut melepas pelepasan ekspor gaharu buaya sebanyak 15.000 kilogram oleh CV Borneo dengan tujuan Nigeria pada 29 Januari 2021 di aula Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat,” kata Achmat di Pontianak, Selasa (9/2).
BACA JUGA: Tarif Cukai Baru Berlaku, Bea Cukai Makin Gencar Gempur Rokok Ilegal
Achmat menambahkan gaharu buaya yang diekspor, merupakan stok yang telah memiliki izin dalam Surat Keputusan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati tentang Penetapan Pembagian Kuota Ekspor Gaharu Buaya dan Akar Laka tahun 2020 kepada Eksportir Terdaftar.
Selain produk hasil hutan, Bea Cukai juga menunjukkan komitmennya dalam mendorong kinerja ekspor dengan mendukung ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satunya seperti yang dilakukan Bea Cukai Gresik, dengan melepas ekspor beberapa komoditas seperti aneka olahan bandeng, legen, kopi, dan lainnya milik UMKM di sana.
Barang-barang tersebut dikirim pada 29 Januari 2021 lalu menggunakan perusahaan jasa titipan (PJT) yang ditujukan kepada Atase Perdagangan Indonesia di Hong Kong.
Selanjutnya diperkenalkan kepada masyarakat Hong Kong.
UMKM yang melakukan ekspor ialah Mebel Tanto Putra Jaya, Daun Manis, Sambel El61, Legend Tren, Izzoku Sambel, Soe Art, Mentari Nature, dan Bandeng Nusantara.
Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismulyanto berharap ekspor ini dapat menumbuhkan semangat UMKM yang ada di Indonesia, khusunya wilayah Gresik.
"Bahwa UMKM bisa go international dan mampu bersaing dengan produk asing, sekaligus menjadi penyulut semangat UMKM untuk dapat menumbuhkan perekonomian negara," katanya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy