jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menyukseskan ekspor perdana komoditas lokal di tiga daerah berbeda sebagai upaya mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan menjalankan tugas fungsi trade facilitator dan industrial assistance.
Pelaksana tugas Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Hatta Wardhana mengatakan setiap eksportasi akan sangat membantu meningkatkan perekonomian negara dan daerah asal ekspor, terlebih lagi dalam kondisi pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Bea Cukai Berikan Fasilitas Rush Handling dan Pembebasan Kedatangan Vaksin Sinovac Tahap Empat
“Kami akan terus mendorong potensi ekspor daerah bekerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan para penggiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," katanya, Rabu (3/2).
Menurut dia, sinergi tersebut menyebabkan Bea Cukai dapat memfasilitasi kegiatan ekspor perdana, membuka rute ekspor langsung atau direct call export di beberapa daerah, sosialisasi dan asistensi tata laksana ekspor, serta pelayanan bagi para pelaku usaha dengan beragam fasilitas kepabeanan.
BACA JUGA: Awal 2021, Bea Cukai Kembali Gencarkan Ekspor Berbagai Komoditas
"Pada akhirnya, kinerja ekspor yang baik akan membantu pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi,” ujarnya.
Hatta menyebutkan, di Ambon, 28 Januari 2021, Bea Cukai melepas ekspor perdana PT Maluku Prima Sukses berupa satu kontainer frozen yellowfin tuna loin/ikan tuna, dengan berat bersih 17,463 ton tujuan Los Angeles, Amerika melalui Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
BACA JUGA: Ketua MPR Bambang Soesatyo Lepas Ekspor Buah Manggis ke Tiongkok
Pelepasan ekspor tersebut diinisiasi oleh Tim Peningkatan Ekspor Maluku, yang terdiri dari Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Dinas Perdagangan Provinsi Maluku, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas I Ambon, Pelindo, dan PT SPIL.
Hal ini dilaksanakan sebagai wujud keikutsertaan dalam mendukung kegiatan peningkatan ekspor pada sektor perikanan.
“Selang satu hari setelahnya, yaitu pada tanggal 29 Januari 2021, kami kembali memfasilitasi ekspor perdana keripik singkong oleh PT Kreasi Lutvi di Deli Serdang, Sumatera Utara menuju Korea Selatan," katanya.
Menurutnya, PT Kreasi Lutvi yang merupakan salah satu UMKM binaan Bea Cukai Belawan akhirnya mengekspor keripik singkong hasil olahannya sendiri.
"Tidak hanya keripik singkong, produk olahan dari ketela lainnya seperti opak juga telah dipasarkan secara nasional,” sebutnya.
Menurut Hatta, pelepasan ekspor tersebut bertujuan untuk meningkatkan UMKM ekspor di Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Deli Serdang, menjaga loyal buyers, dan menumbuhkan ekonomi nasional 2021.
“Kami berharap dengan adanya acara ini dapat memotivasi pelaku usaha untuk tetap meningkatkan ekspor di masa sulit pandemi Covid-19," katanya.
Menurutnya, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sumatera Utara dan Bea Cukai Belawan juga membuka ruang untuk berkonsultasi di kemudahan layanan informasi dan izin kepabeanan dan cukai di bidang ekspor atau KLInIK Ekspor.
"Kami senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan berbagai fasilitas di bidang kepabeanan dan juga memberikan pelayanan prima guna menunjukkan kepada masyarakat bawah legal itu mudah,” jelasnya.
Tak hanya sampai di situ, Hatta juga menyebut Probolinggo sebagai daerah yang berhasil melaksanakan ekspor perdana komoditas lokalnya, yaitu 2.300 MT (metric ton) semen oleh PT Trikarya Sukses Bersama Sejahtera.
Semen senilai Rp1,4 miliar rupiah tersebut dikirim ke Timor Leste pada tanggal 2 Februari 2021 melalui Pelabuhan DABN Probolinggo.
“Ini menjadi sejarah baru bagi Probolinggo, dengan nilai devisa ekspor mencapai USD 104.558. Diharapkan hal ini dapat membuka pasar ekspor lainnya secara global serta dapat meningkatkan perekonomian di daerah. Ekspor perdana tersebut dapat terealisasi berkat adanya sinergi yang baik dari berbagai pihak yang terlibat,” tutup Hatta. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy