Bea Cukai Konsisten Jaga Rapor Baik APBN 2022 lewat Cara Ini

Jumat, 28 Oktober 2022 – 19:29 WIB
Bea Cukai terus berupaya agar indikasi pemulihan ekonomi nasional terus menguat secara signifikan. Ilustrasi Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai konsisten menjaga rapor baik kinerja APBN 2022 lewat optimalisasi penerimaan negara dengan tetap menjaga iklim investasi dan daya saing usaha. 

Laporan realisasi APBN Kita Oktober 2022 mencatat adanya surplus hingga USD 4,99 miliar pada neraca perdagangan. 

BACA JUGA: Lewat Cara Ini, Bea Cukai & Instansi Lain yang Tergabung di Kemenkeu Satu Berdayakan UMKM

Hal ini salah satunya dipengaruhi ekspor dan impor September 2022 yang tumbuh positif karena menguatnya harga komoditas global dibandingkan tahun sebelumnya (yoy). 

Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai bulan September 2022 menunjukkan adanya pertumbuhan 26,91 persen (yoy) atau mencapai 77,63 persen dari target APBN berkat tren positif semua komponen penerimaan kepabeanan dan cukai.

BACA JUGA: Genjot Ekspor dari Maluku, Bea Cukai Ambon Terapkan Jurus Jitu

Bea masuk tercatat tumbuh 31,56 persen (yoy), cukai tumbuh 19,61 persen, serta bea keluar 64,17 persen.

Tren peningkatan realisasi penerimaan disebabkan adanya pertumbuhan pada komponen-komponen penerimaan Bea Cukai yang signifikan.

BACA JUGA: Bea Cukai Lepas Ekspor Produk UMKM dari 3 Daerah Ini

Bea masuk mengalami pertumbuhan karena tren perbaikan impor nasional terutama sektor perdagangan dan industri, cukai menunjukkan adanya pertumbuhan akibat dari kebijakan tarif efektivitas pengawasan yang tepat sasaran di antaranya Gempur Rokok Ilegal 2022.

‘’Bea keluar mengalami pertumbuhan didorong tingginya harga komoditas serta kenaikan tarif bea keluar produk kelapa sawit dan volume ekspornya," kata Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana, Jumat (28/10).

Dia menyebutkan realisasi APBN hingga 30 September 2022 yang mencatat surplus ditandai adanya pertumbuhan pendapatan negara 45,7 persen (yoy) ditunjang dengan optimalisasi belanja negara yang terjaga. 

Hal ini menunjukkan kesuksesan upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dan perlindungan masyarakat yang berkelanjutan, sekaligus menjadi indikator atas resiliensi Indonesia di tengah risiko dinamika global yang akan berlanjut hingga 2023. 

Hatta menegaskan upaya Bea Cukai menjaga APBN akan terus berlangsung. 

"Bea Cukai terus berupaya agar indikasi pemulihan ekonomi nasional terus menguat secara signifikan. Kami mendukung fungsi APBN sebagai shock absorber dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi," ujarnya.

Hal ini diwujudkan Bea Cukai dengan penguatan tugas dan fungsi instansi, yaitu revenue collector, trade facilitator, industrial assessment, dan community protector. 

Dia memberikan apresiasi kepada masyarakat atas kontribusi yang telah diberikan sehingga dapat menghasilkan realisasi APBN yang baik hingga 30 September 2022.

"Bea Cukai tak dapat bekerja sendiri. Kami akan selalu membutuhkan kerja sama dan dukungan dari instansi pemerintah lain. Pihak swasta, para pelaku usaha, aparat penegak hukum, dan masyarakat. Kami berterima kasih atas kerja sama yang dan dukungan masyarakat," kata Hatta. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler