jpnn.com, KUALA LANGSA - Bea Cukai Kuala Langsa melepas ekspor cangkang kelapa sawit dengan jumlah 7.060 MT, pada Kamis (6/8) lalu.
Ini merupakan kegiatan ekspor perdana di tahun 2020 yang dilakukan oleh PT Sultana Biomas Indonesia via pelabuhan Kuala Langsa.
BACA JUGA: Bea Cukai Kuala Langsa Hibahkan 600 Karung Bawang Merah Kepada Pemkot Langsa
Cangkang kelapa sawit tersebut langsung dikirimkan ke Jepang dengan menggunakan mother vessel AMP Princess berbendera Hong Kong.
Jepang merupakan salah satu negara yang sedang menggalakkan penggunaan sumber energi terbarukan, termasuk energi biomassa.
BACA JUGA: Bea Cukai Kuala Langsa Hibahkan 13,5 Ton Bawang Merah Ilegal Layak Konsumsi
Berdasarkan data Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030, sebagian besar akan disuplai oleh batu bara sebesar 26 persen dan energi terbarukan sebesar 22-24 persen.
Dari nilai tersebut, energi terbarukan tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 10,3 persen dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibanding tahun 2016.
BACA JUGA: Bea Cukai Kuala Langsa Musnahkan Barang Ilegal dari Malaysia
Pada 2019, ekspor kelapa sawit Indonesia dan produk turunannya ke Jepang mencapai USD 142,8 juta dengan tren pertumbuhan sebesar 27,4 persen per tahun selama 5 tahun terakhir.
Pada periode tersebut, ekspor PKS Indonesia ke Jepang juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,6 persen (YoY) dengan nilai USD 766.900.
“Ekspor kali ini berkontribusi terhadap penerimaan negara dari sektor bea keluar sebesar Rp 722.000.000. Bea Cukai Kuala Langsa terus gencar dalam mengasistensi masyarakat khususnya yang berada di wilayah pengawasan Bea Cukai Kuala Langsa guna dapat meningkatkan minat ekspor yang berasal dari potensi alam di wilayah Kota Langsa dan sekitarnya,” ujar Kepala Kantor Bea Cukai Kuala Langsa, Tri Hartana.
Ia juga berharap kegiatan ekspor ini akan tetap berlanjut sehingga dapat meningkatkan aktivitas perekonomian yang ada di pelabuhan Kuala Langsa serta sebagai bentuk implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi COVID-19. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi