Bea Cukai Lakukan Patroli Laut Sepanjang 2021, Hasil Tangkapannya Luar Biasa

Rabu, 05 Januari 2022 – 19:15 WIB
Bea Cukai terus melakukan patroli laut sepanjang 2021. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai sebagai instansi yang diamanatkan undang-undang untuk mengamankan hak-hak keuangan negara berperan menjaga wilayah perbatasan.

Bea Cukai juga terus melakukan patroli laut fiskal dengan skema mandiri, terpadu, maupun terkoordinasi.

BACA JUGA: Bea Cukai Kudus Gagalkan Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal, Keren

Patroli laut dengan skema mandiri dilaksanakan satuan kerja vertikal Bea Cukai yang memiliki wilayah pengawasan laut.

Selain itu, Bea Cukai telah menggelar operasi patroli laut dengan skema terpadu secara serentak.

BACA JUGA: Bea Cukai Komitmen Tingkatkan Kinerja dengan Launching Direktorat Baru

Operasi tersebut dikenal dengan sandi operasi patroli laut terpadu Bea Cukai Jaring Sriwijaya (JS) dan Jaring Wallacea (JW).

Operasi ini terbagi menjadi dua periode di semester I dan II pada 2021 dengan mengerahkan beberapa unsur Bea Cukai di seluruh wilayah perairan Indonesia.

BACA JUGA: Bea Cukai Musnahkan BMN dan Barang Haram Ini, Nilainya Fantastis

Pada pelaksanaan operasi JS dan JW 2021, Bea Cukai berhasil melakukan 16 kali penegahan.

Di antaranya, terhadap sarana pengangkut KLM Tohor Jaya di perairan Pulau Burung, Riau, yang bermuatan 17 kg narkotika jenis methampetamine dan 1.000 butir happy five yang dibungkus dalam kemasan teh China.

Narkoba itu dimasukkan ke tabung gas untuk mengelabui petugas.

Selanjutnya, operasi dengan skema lain Bea Cukai berhasil menegah KLM Musfita di perairan Natuna bermuatan sekitar 200 ton rotan yang akan diselundupkan ke Malaysia.

Kemudian, penegahan terhadap kapal kayu oskadon bermuatan sekitar 200 kg narkotika jenis methampetamine, 200 ribu butir ekstasi, dan 47.500 butir pil happy five di perairan Aceh Timur.

Selain itu, komoditas yang berhasil diamankan dalam pelaksanaan operasi tersebut, antara lain, baby lobster, tekstil, dan kayu teki.

Bea Cukai juga menggelar koordinasi operasi patroli laut dengan aparat penegak hukum (APH) lain.

Dalam penguatan sinergi, perjanjian kerja sama (PKS) ditandatangani lima instansi.

Yaitu, Bea Cukai, BNN, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Ditjen Hubla dan Korpolairud Baharkam Polri.

Penegahan bersama BNN terhadap KLM Aisah 25 bermuatan 89 kg methampetamine di perairan Donggala, Sulawesi Barat.

Selain itu, sinergi dengan Polri menghasilkan penegahan terhadap SB. Edward Blackbeard bermuatan 107,328 kg narkotika jenis methampetamine di perairan Nongsa, Kepulauan Riau.

Bea Cukai juga berhasil menegah KLM Teman Setia yang diduga melakukan pelanggaran di bidang perikanan dan pelayaran di perairan Okaba, Papua.

Kemudian, Operasi Dewa Ruci digelar Bareskrim Polri yang bergabung dengan satuan tugas patroli laut Bea Cukai.

Satuan tugas patroli laut Bea Cukai menjalankan peran utamanya dalam pengungkapan 1,278 ton narkotika jaringan internasional Timur Tengah pada April 2021.

Pelaksanaan kegiatan patroli laut Bea Cukai ini dinilai berhasil karena sampai Desember 2021 melakukan 321 kali penegahan dengan perkiraan nilai barang Rp 3.560.538.567.349 dengan potensi kerugian negara Rp 906.159.211.965.

Pihaknya juga berhasil menyelamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba dengan masuknya 1,6 ton jenis methampetamine, 30.000 butir ekstasi, dan 1.000 butir happy five.

Kegiatan ini berhasil terlaksana berkat pengawasan laut dengan pengawasan darat yang berkesinambungan.

Kegiatan pengawasan laut Bea Cukai yang dilaksanakan tersebut merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam melindungi dan mengamankan wilayah perairan Indonesia dari penyelundupan yang merugikan negara. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler