Bea Cukai Mempercepat Proses Pengeluaran Vaksin Covid-19 Hibah Pemerintah Jepang

Senin, 05 Juli 2021 – 12:21 WIB
Bea Cukai Soekarno-Hatta memberikan pelayanan atas impor Vaksin AstraZeneca yang merupakan hibah dari Pemerintah Jepang. Foto: Bea Cukai.

jpnn.com, TANGERANG - Pemerintah terus mendatangkan vaksin sebagai salah satu langkah penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Untuk mempercepat distribusi, Bea Cukai Soekarno-Hatta memberikan pelayanan atas impor vaksin yang kali ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang.

BACA JUGA: Bea Cukai Asistensi Impor Vaksin Hibah dari Pemerintah Eni Emirat Arab

Sebanyak 998.400 dosis Vaksin AstraZeneca yang diangkut menggunakan maskapai penerbangan Japan Airline JL725 tiba di apron Bandara Internasional Soekarno-Hatta, 1 Juli 2021.

Vaksin dikemas dalam bentuk 13 peti kemas khusus yang dilengkapi pendingin.

BACA JUGA: Warga Australia Dibawah 40 Tahun Sekarang Bisa Mendapatkan Vaksin AstraZeneca

Kemudian, vaksin dipindahkan ke gudang PT JAS untuk pemeriksaan kepabeanan.

Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan menuturkan Kementerian Keuangan telah menerbitkan SKEP fasilitas fiskal, yaitu pembebasan Bea Masuk dan/atau Cukai, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan dibebaskan dari pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.

BACA JUGA: Kontribusi Nyata Melawan Pandemi, Bea Cukai Soekarno-Hatta Fasilitasi Impor 14 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Selain itu, perizinan lainnya seperti Surat Keterangan Impor (SKI) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, sudah dipenuhi.

“Pada saat tiba, bongkar muatan, penimbunan sementara, langsung secara cepat diperiksa oleh petugas Bea Cukai. Karena vaksin ini termasuk kategori barang impor tertentu yang karena karakteristiknya memerlukan pelayanan segera Peraturan Menteri Keuangan No 148/PMK.04/2007, maka kami berikan layanan Rush Handling,” jelas Finari.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan bahwa Vaksin AstraZeneca ini merupakan produksi dari Daiichi Sankyo BioTech Corporation di Jepang.

Vaksin diperoleh melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang, dengan lembaga internasional lainnya seperti Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Menurut Penny, impor ini merupakan batch pertama dari rencana dua kali pengiriman dari Jepang.

"Ini merupakan dukungan Pemerintah Jepang, hasil komunikasi intensif menteri luar negeri (RI) dan menteri luar negeri Jepang. Selanjutnya, vaksin sedang proses pembuatan izin peredaran darurat untuk melancarkan vaksinasi masyarakat,” kata Penny.

Vaksin Covid-19 ini selanjutnya diberangkatkan ke Laboratorium PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, dengan pengawalan oleh TNI dan Brimob Polri. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler