jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai rutin menjalankan kegiatan customs visit customers (CVC).
Lewat kegiatan ini, Bea Cukai berupaya menjalin komunikasi lebih dekat dengan para pelaku usaha.
BACA JUGA: Bea Cukai Tingkatkan Penegakan Hukum dengan Jurus Ini
Hatta Wardhana, Kasubdit Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan, menjelaskan bahwa CVC rutin dijalankan Bea Cukai sebagai sarana komunikasi dan meningkatkan kepatuhan para pengguna jasa.
Dalam rangka menjalin komunikasi dan melihat pemanfaatan fasilitas kepabeanan, Bea Cukai Marunda mengunjungi PT Transcon Indonesia.
BACA JUGA: Ini Deretan Upaya Bea Cukai untuk Optimalkan Dana Bagi Hasil 2022
Perusahaan di kawasan Berikat Nusantara Marunda tersebut merupakan penerima fasilitas tempat penimbunan berikat dan bergerak di bidang penimbunan alat berat pertambangan, ban, besi, baja, dan turunannya.
Pada 2022, PT Transcon berencana mengajukan penambahan modul kepabeanan sehingga pengoperasian yang awalnya terpusat di Surabaya kini dioperasikan melalui lokasi pusat logistik berikat.
BACA JUGA: Bea Cukai Beri Fasilitas Kawasan Berikat bagi Perusahaan Garmen di Pemalang
Agenda CVC juga dilaksanakan Bea Cukai Cirebon.
Yang unik adalah Bea Cukai Cirebon menggandeng Kastam Diraja Malaysia untuk mengunjungi dua perusahaan yang bergerak di industri rotan.
Yaitu, PT Gracia Kreasi Rotan yang mendapat fasilitas kawasan berikat dan CV Flaminggo Rattan yang telah mengekspor produk rotan.
Kunjungan yang dilaksanakan Kastam Diraja Malaysia merupakan upaya mempererat kerja sama antara Indonesia dan Malaysia.
Sementara itu, kegiatan serupa dilaksanakan Bea Cukai Bogor.
Kunjungan ini dilaksanakan ke salah satu perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat mandiri PT Dasar Rukun.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai industrial assistance.
Bea Cukai ingin mengetahui proses bisnis masing-masing stakeholder serta memberikan pelayanan profesional di Hanggar Bea Cukai dan di loket layanan.
Duma, perwakilan perusahaan mengatakan, selama pandemi ini, pihaknya tidak mengalami masalah atau kendala yang berarti.
"Bahkan, kami tidak melakukan pengurangan karyawan dan terus memperluas pasar ekspor,” ujarnya.
PT Dasar Rukun memproduksi benang polyster dengan bahan baku kapas asli Indonesia.
Perusahaan ini telah menembus pasar internasional. Sebagian besar produknya diekspor ke Belgia dan beberapa negara Asia.
Saat ini, ada sekitar 600 pegawai aktif yang bekerja di perusahaan ini.
Sementara itu, di Yogyakarta, Bea Cukai mengunjungi perusahaan penerima fasilitas KITE IKM CV Yogya Karya Andiri.
Perusahaan ini bergerak di usaha membuat kerajinan yang berbahan kulit seperti tas, dompet, ikat pinggang, dan lainnya.
Produk dari perusahaan fasilitas KITE IKM ini diekspor di berbagai negara seperti Jepang dan Amerika Serikat.
Perusahaan dengan jumlah karyawan sekitar 80 orang ini juga mempunyai toko online yang dapat diakses di www.mariescraft.com. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi