jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melepas ekspor produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke lima benua, yakni Eropa, Australia, Asia, Afrika, dan Amerika.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Nirwala Dwi Heryanto mengatakan pihaknya sedang membina 3.940 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui klinik ekspor di wilayah kerja Jawa Timur (Jatim), sebagai upaya untuk mendorong aktivitas ekspor ke lima benua.
BACA JUGA: Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal yang Rugikan Negara Rp 10 Miliar di Jatim
"Termasuk di dalamnya 810 UMKM ekspor, baik ekspor mandiri, tidak langsung, ataupun melalui pihak ketiga," kata Nirwala di Kantor Bea Cukai Jatim I Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/9).
Dia menyebutkan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional dan mendukung stabilitas perekonomian nasional.
BACA JUGA: Bea Cukai Jatim Kejar Target Penerimaan Rp 149,89 Triliun Hingga Akhir Tahun
Nirwala menjelaskan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2021 mengamanatkan pemerintah pusat dan daerah memberikan perlindungan, kemudahan dan memberdayakan UMKM dalam bentuk pembinaan dan pemberian fasilitas untuk ekspor produk.
"Jadi, dengan PP 7 ini jelas diperintahkan oleh Presiden (Joko Widodo) untuk tadi, memberikan perlindungan, kemudahan dan memberdayakan UMKM," lanjutnya.
BACA JUGA: Bea Cukai Jatim Bakal Perketat Pengawasan Komoditas Tembakau
Dia juga menjelaskan terdapat 122 UMKM penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) di wilayah kerja Jawa Timur.
Nirwala menyebutkan fasilitas KITE IKM memberikan pembebasan bea masuk dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak dipungut untuk bahan baku impor dan mesin impor yang digunakan untuk menghasilkan produk ekspor.
Tak hanya itu, Bea Cukai juga memberikan Program Klinik Ekspor dengan cara pemberian edukasi, literasi, asistensi dan koordinasi oleh DJBC kepada UMKM, baik yang sudah ekspor agar meningkat ekspornya menjadi ekspor mandiri, maupun UMKM yang baru akan memulai.
Nirwala menjelaskan perlu adanya perluasan pasar bagi produk UMKM agar bisa menjadi pemain global.
"Perluasan akses pasar terutama pasar global dan akses informasi pasar ekspor menjadi tantangan UMKM yang perlu kita bantu, berikan perlindungan, kemudahan untuk tadi UMKM bertahan tumbuh bahkan didorong untuk eskpor," pungkas Nirwala.(mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kreatif, Begini Cara Bea Cukai Probolinggo Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Kenny Kurnia Putra