Bea Cukai Sebut Penerimaan Bea Masuk & Keluar Tumbuh Positif Pada Juni 2024

Kamis, 01 Agustus 2024 – 19:52 WIB
Bea Cukai mengumumkan penerimaan bea masuk dan keluar menujukkan perbaikan pada Juni 2024. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai mengumumkan penerimaan bea masuk dan keluar menujukkan perbaikan pada Juni 2024.

Mereka mencatat total penerimaan sebesar Rp 134,2 triliun atau 41,8% dari target.

BACA JUGA: Bea Cukai Jember Serahkan Tersangka & Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Situbondo

Sektor bea masuk dan bea keluar tumbuh signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy), masing-masing di angka 0,3% (yoy) dan 52,6% (yoy).

Menurut Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar meskipun penerimaan Bea Cukai pada Juni 2024 selisih kurang 0,9% (yoy), tetapi nilai ini meningkat jika dibandingkan penerimaan pada Mei lalu.

BACA JUGA: 2 Kantor Bea Cukai Ini Kenalkan Kepabeanan & Cukai kepada Mahasiswa

Peningkatan ini dipengaruhi penerimaan dari dua sektor, masing-masing bea masuk yang tercatat positif diangka Rp 24,3 triliun atau 42,3% dari target (naik 0,3% yoy) dan bea keluar diangka Rp 8,1 triliun atau 46,3% dari target (naik 52,6% yoy).

“Capaian positif bea keluar dipengaruhi kebijakan relaksasi ekspor mineral, khususnya komoditas tembaga, sedangkan capaian bea masuk didorong oleh penguatan kurs USD dan pertumbuhan nilai impor,” ujarnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 2 Mobil Mewah Asal Malaysia, Begini Kronologinya

Dia menjelaskan meskipun penerimaan sektor cukai mendominasi penerimaan Bea Cukai dengan total sebesar Rp 101,8 triliun atau 41,4% dari target, tetapi nilai ini masih melemah 3,9% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy).

Menurutnya, penurunan ini disebabkan adanya relaksasi penundaan pelunasan cukai dan downtrading produk hasil tembakau (HT) ke golongan yang lebih rendah/murah.

“Ketentuan relaksasi ini membuat penundaan pelunasan cukai HT pada Mei-Juni 2024 tercatat diangka Rp 26,9 triliun. Adanya downtrading HT ke golongan rokok yang lebih murah berdampak pada penurunan penerimaan cukai HT dari gol I sekitar Rp 4,5 triliun dan gol II sekitar Rp0,3 triliun. Sementara dari gol III hanya menambah Rp0,1triliun," sambungnya.

Selain penerimaan, kinerja fasilitasi dan pengawasan Bea Cukai hingga Juni 2024 juga menunjukkan hasil positif.

Kinerja fasilitasi termasuk pemberian insentif kepabeanan tercatat sebesar Rp16,9 triliun, dengan kontribusi signifikan dari kawasan berikat dan KITE yang mampu memberikan dampak ekonomi melalui ekspor sebesar USD45,8 miliar dan investasi USD1.762,2 juta.

Sejalan, kinerja pengawasan pun menunjukkan peningkatan jumlah penindakan yang mencapai 17.382 kasus, dengan komoditas utama berupa hasil tembakau, minuman mengandung etil alkohol (MMEA), narkotika, psikotropika, dan prekusor (NPP), tekstil, dan besi baja.

“Perbaikan penerimaan, fasilitasi dan pengawasan Bea Cukai tidak lepas dari kontribusi seluruh lapisan masyarakat. Besar harapan kinerja positif ini dapat berlanjut sehingga dapat mendukung kinerja APBN dan Bea Cukai di tahun 2024, serta menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi berbagai tantangan global ke depan,” tutup Encep. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Ajak Pelajar Pahami Perannya Lewat Rangkaian CEFHS


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler