Bea Cukai Siap Dukung Produk Lokal Menuju Pasar Global

Jumat, 08 Juli 2022 – 20:57 WIB
Bea Cukai menggelar FGD Optimalisasi Ekspor Daerah. Foto: Humas Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus mendorong perekonomian melalui ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hatta Wardhana, kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, menyatakan sosialisasi ekspor menjadi salah satu upaya mendorong kegiatan ekspor UMKM di daerah. 

BACA JUGA: Tiga Perusahaan Ini Dapat Dukungan dari Bea Cukai lewat Program CVC

‘’Kegiatan ini juga dilakukan dengan bersinergi dengan pemerintah daerah setempat sehingga layanan makin optimal,” ujarnya.

Di Semarang, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jateng DIY bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu (22/6).

BACA JUGA: Dua UMKM di Bogor dan Yogyakarta Dapat Bantuan Ekspor dari Bea Cukai, Mantap

Mereka membahas efisiensi dan efektivitas tata kelola ekspor dan impor dalam mendorong peningkatan ekspor komoditas nonmigas. 

Kegiatan tata kelola ekspor dan impor ini didukung ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional, mulai dari kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang.

BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Pemda dan Pelaku Usaha untuk Tingkatkan Ekspor

FGD juga dilaksanakan Bea Cukai Tanjung Emas dengan diikuti lebih dari 250 pengguna jasa pada Senin (28/6). 

FGD ini membahas rekonsiliasi ekspor serta mengumpulkan dan memecahkan bersama seluruh masalah yang dihadapi pengguna jasa.

Bea Cukai Yogyakarta mengikuti talk show televisi bertema Peran Bea Cukai dalam Pemberdayaan UMKM dan Peningkatan Ekspor yang disiarkan secara langsung dalam program Kopi Joss Jogja TV pada Kamis (23/6). 

Bea Cukai Yogyakarta menyampaikan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, salah satunya, fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) industri kecil dan menengah (IKM).

“Keuntungan mendapatkan fasilitas KITE IKM, yaitu pembebasan bea masuk untuk bahan baku, mesin, dan barang contoh yang digunakan untuk kelangsungan industri yang berorientasi ekspor. Selain itu,tidak dipungut pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM),” jelas Hatta.

Talk show tersebut juga dilaksanakan Kanwil Bea Cukai Sulbagsel dan Makassar melalui program Special Dialogue Celebes TV. 

Gatot Hartono, kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Kanwil Bea Cukai Sulbagsel, memaparkan program Rumah Solusi Ekspor dan Investasi (RSE), yaitu program yang menaungi kegiatan-kegiatan peningkatan ekspor yang telah dilaksanakan. 

Program ini meliputi Export Assistance, Klinik Ekspor, dan Desa Devisa. Gatot juga menyampaikan berbagai kegiatan business matching antar penyuplai yang berhasil dilaksanakan untuk memicu semangat UMKM lain melaksanakan ekspor.

Kanwil Bea Cukai Sulbagtara berkolaborasi dengan Balai Diklat Keuangan Manado membuat program edukasi untuk masyarakat umum melalui kelas ekspor impor yang terdiri atas 17 episode. 

Kelas itu terbuka bagi masyarakat yang ingin mempelajari kepabeanan dan cukai dan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya.

“Melalui berbagai upaya sosialisasi mengenai kepabeanan dan cukai khususnya kegiatan ekspor, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendorong pelaku UMKM dalam meningkatkan usahanya,” pungkas Hatta. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler