jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai berupaya meningkatkan ekspor nasional. Bea Cukai memberikan sosialisasi kepada pengusaha, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), untuk mengembangkan usahanya agar naik kelas menjadi pengekspor.
Kali ini, Bea Cukai memberikan sosialisasi terkait ekspor kepada pelaku UMKM di Pamekasan dan Jambi.
BACA JUGA: Bea Cukai Konsisten Jaga Rapor Baik APBN 2022 lewat Cara Ini
“Meningkatnya UMKM yang naik kelas berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, sosialisasi terkait ekspor menjadi upaya Bea Cukai dalam mendorong UMKM agar naik kelas,” ujar Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana.
Bea Cukai Madura berkolaborasi dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Sumenep untuk menyosialisasikan ketentuan ekspor melalui talk show bertajuk UMKM Naik Kelas, Ekonomi Tancap Gas, Kamis (22/09).
BACA JUGA: Lewat Cara Ini, Bea Cukai & Instansi Lain yang Tergabung di Kemenkeu Satu Berdayakan UMKM
Sementara itu, Bea Cukai Jambi berkolaborasi dengan D’Radio Jambi dalam kegiatan bertajuk Customs on the Air, Jumat (21/10). Tema kegiatan kali ini adalah Klinik Ekspor Bea Cukai Jambi, Dorong UMKM Bisa Ekspor.
Kualitas barang yang dihasilkan pelaku UMKM di Madura dan Jambi dinilai Bea Cukai dapat bersaing dan potensial sebagai modal ekspor.
BACA JUGA: Genjot Ekspor dari Maluku, Bea Cukai Ambon Terapkan Jurus Jitu
Penyiaran radio diharapkan dapat menjangkau seluruh pendengar radio di wilayah Madura dan Jambi khususnya pelaku UMKM agar terpacu untuk melakukan ekspor.
Hatta mengungkapkan Bea Cukai Madura dan Jambi memiliki program konsultasi dan edukasi terkait ekspor bernama KLInIK (Kemudahan Layanan Informasi dan Izin Kebeacukaian) Ekspor.
“Para pelaku UMKM dapat berkonsultasi mengenai ekspor dengan datang langsung ke kantor pelayanan Bea Cukai terdekat. Petugas pada bilik KLInIK Ekspor akan menjelaskan beragam ketentuan dan cara agar UMKM bisa melakukan ekspor,” imbuhnya.
Menurut Hatta, penyebaran informasi melalui media radio dinilai cukup efisien menjangkau masyarakat di wilayah Madura dan Jambi. Kegiatan mendengarkan radio gratis atau tidak dipungut biaya. Selain itu, mendengarkan radio juga cukup mudah diakses karena tidak memerlukan sambungan internet.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi dapat mempertemukan para pelaku UMKM dengan pembeli dari luar negeri sehingga UMKM dapat naik kelas,” kata Hatta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi