Bea Cukai Tawarkan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Rabu, 02 Juni 2021 – 18:36 WIB
Bea Cukai memberikan fasilitas kepabeanan kepada pengusaha untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi nasional. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai memberikan fasilitas kepabeanan kepada pengusaha untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi nasional.

Dalam keterangan resminya, Bea Cukai mengatakan fasilitas itu ialah kawasan berikat di berbagai daerah.

BACA JUGA: Bea Cukai Banten Meringkus Truk Boks, Isinya Sangat Merugikan Negara

Kawasan berikat merupakantempat penimbunan berikat untuk menimbun barang impor dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah dan digabungkan hasilnya untuk diekspor.

Fasilitas yang diberikan bagi pengusaha/perusahaan di kawasan berikat antara lain penangguhan bea masuk dan tidak dipungutnya Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI).

BACA JUGA: Bea Cukai Kualanamu Luncurkan Aplikasi SPIKE untuk Kemudahan Ekspor

Kemudahan itu dapat dimanfaatkan untuk menjaga cashflow modal perusahaan, menciptakan produk berkualitas tinggi, sehingga mampu bersaing dengan produk dari negara lain.
Selain devisa, penyerapan tenaga kerja yang masif, tentunya merupakan dampak positif dari fasilitas ini untuk pemulihan ekonomi nasional.

Pada Kamis (27/5) lalu, Kanwil Bea Cukai Jateng DIY bekerja sama dengan Bea Cukai Surakarta memberikan perizinan fasilitas kawasan berikat kepada PT Young Tree Industries.

BACA JUGA: Bea Cukai Optimalkan Pengawasan Cukai Rokok

Berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, perusahaan ini memproduksi sepatu dengan merk Under Armour sebanyak 50 ribu pasang/bulan, dan berencana akan menyerap 2.500 tenaga kerja hingga 2024 nanti.

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Amin Tri Sobri menyambut baik pengajuan fasilitas PT Young Tree Indonesia.

"Semoga dengan fasilitas yang ada nantinya perusahaan dapat berkembang menjadi kawasan berikat mandiri yang swakelola," ungkap Amin.

Pada kesempatan ini pula, Bea Cukai Magelang menerima kunjungan dari Ketua Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) Yogyakarta, Magelang dan Banyumas untuk membahas tentang keberlangsungan kawasan berikat di daerahnya.

Kepala Kantor Bea Cukai Magelang Heru Prayitno menyebutkan saat ini tengah mengawasi 6 perusahaan kawasan berikat, yang bergerak di industri garmen, kain, engineerd flooring, sepatu, dan alat kesehatan.

"kami merasa senang dapat membantu pengusaha lewat pelayanan kami. Semoga semakin banyak pengusaha yang dapat melakukan ekspor langsung, agar mendorong perekonomian daerah,” tuturnya.

Sementara itu, Bea Cukai Kediri mengasistensi pemaparan proses bisnis PT Cap Global Industry International secara daring kepada Kakanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Oentarto Wibowo untuk pengajuan fasilitas kawasan berikat.

Arti Purwanti selaku Direktur Perusahaan, mejelaskan bahwa mereka merupakan pabrik manufaktur yang memproduksi topi, scarf (syal), dan sarung tangan. Hasil dari barang jadi tersebut seratus persen diekspor dan tidak ada yang dijual di dalam negeri.

Arti menambahkan kehadiran perusahaannya berlokasi di Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk telah memberi dampak sosial positif bagi mayarakat sekitar.

"Membuat penyerapan tenaga kerja dengan nilai investasi yang cukup besar. Sehingga kami berharap, dengan adanya fasilitas sebagai kawasan berikat, nantinya kami dapat meningkatkan produksi dan menyerap lebih banyak tenaga kerja," ungkap Arti. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler