jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai mendukung efisiensi dan efektivitas rantai logistik nasional.
Selain itu, mendorong industri nasional agar kreatif dan berkembang sehingga bersaing di tingkat internasional dan memenuhi kebutuhan pasar domestik.
BACA JUGA: Bea Cukai Sita Rokok Ilegal lewat Operasi Pasar, Sebegini Jumlahnya
Salah satu upaya yang dilakukan melalui Bea Cukai Pantoloan adalah asistensi UMKM berorientasi ekspor dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
“Bea Cukai di berbagai daerah memberdayakan UMKM untuk meningkatkan peran dalam PEN dan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor,” ujar Hatta Wardhana, Kepala Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan Penyuluhan Bea Cukai.
BACA JUGA: Bea Cukai Gandeng Pemda Lepas Ekspor Rumput Laut Kering ke Tiongkok
Salah satu rangkaian asistensi yang telah dilakukan adalah sosialisasi kemudahan pelaksanaan ekspor bagi UMKM dan manfaat ekspor bagi pemerintah daerah.
Kegiatan sosialisasi terselenggara atas kolaborasi Bea Cukai Pantoloan bersama pemda melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Parigi Moutong.
BACA JUGA: Berkomitmen Lindungi Masyarakat, Bea Cukai Musnahkan Barang Ilegal Ini
Bea Cukai Pantoloan terus melaksanakan asistensi dan analisis potensi terkait data UMKM yang diperoleh.
Bea Cukai Pantoloan terus membuka lebar pintu untuk komunikasi dan koordinasi sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian yang optimal.
Bea Cukai Blitar juga menyelenggarakan sosialisasi ekspor untuk mendukung penggiat UMKM agar berkembang sehingga mampu menembus pasar luar negeri.
Dengan mengusung tema "Digital Marketing sebagai Sarana untuk Peningkatan Ekspor UMKM", diharapkan UMKM lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan sumber daya.
''Bea Cukai Blitar siap mengasistensi Bapak/Ibu sekalian hingga dapat melaksanakan ekspor secara nyata melalui Klinik Ekspor,'' ujarnya.
Bea Cukai Surakarta turut menggelar “Bimtek Peningkatan Kapabilitas, Daya Saing, dan Standardisasi Industri Olahan Pangan”.
Bea Cukai Surakarta kali ini berkesempatan memberikan bimbingan mengenai gambaran umum dan tata laksana ekspor dari sisi kepabeanan.
Bea Cukai menjelaskan bahwa terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan pengusaha untuk memaksimalkan daya saingnya di pasar internasional.
Di antaranya, KITE IKM (kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah) yang difasilitasi Bea Cukai.
Selain itu, ada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang akan membantu pendanaan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC).
Bea Cukai Bogor juga melaksanakan asistensi terhadap salah satu UMKM yang berpotensi ekspor, yaitu Rumah Tempe Azaki.
Kegiatan asistensi ini dilakukan untuk mendukung masyarakat dalam rangka PEN.
Selama ini, hasil produksi Rumah Tempe Azaki banyak diminati konsumen dari mancanegara, seperti Jepang.
Selama ini, produk itu dikirim ke luar negeri bukan atas nama Rumah Tempe Azaki, melainkan PT Arumia Kharisma Indonesia.
Rumah Tempe Azaki bermaksud melakukan proses importasi dan ekspor secara mandiri agar dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk forwarder.
Namun, hal ini masih terkendala minimnya informasi tentang prosedur impor dan ekspor secara mandiri.
Cucup Hidayat selaku Chief Executive Officer menyampaikan, pihaknya memberikan pencerahan dan gambaran solusi terkait kendala saat ini.
Diharapkan, Rumah Tempe Azaki ini bisa menjadi UMKM yang produknya bisa bersaing dan maju secara mandiri.
Bea Cukai Bogor turut aktif mendorong para pelaku usaha untuk bersaing di pasar internasional. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi