jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai Jambi dan Bea Cukai Telukbayur terus mengajak para eksportir di wilayah masing-masing membahas peningkatan akurasi penghitungan bea keluar untuk komoditas crude palm oil (CPO) dan turunannya.
Direktorat Penerimaan dan Perencaaan Strategis Kantor Pusat Bea Cukai hadir sebagai narasumber untuk memaparkan keakuratan eksportir dalam mengidentifikasi produk bea keluar.
BACA JUGA: Tingkatkan Potensi Ekspor, Bea Cukai Gandeng Pemerintah Daerah
Kemudian, menampung aspirasi eksportir terkait perbaikan kebijakan yang lebih optimal. Selanjutnya, pemaparan capaian penerimaan bea keluar 2020 dan potensi penerimaan bea keluar 2021.
Kunjungan Direktorat PPS ini adalah untuk melakukan diskusi bersama dengan perwakilan eksportir komoditas CPO dan produk turunannya.
BACA JUGA: Sumbar Ekspor 12 Ribu Ton CPO dan Santan Kelapa ke China
Kepala Subdirektorat Penerimaan Direktorat PPS Lupi Hartono mengatakan bahwa rata-rata komoditas barang ekspor yang diolah dari CPO dan turunannya yaitu cangkang sawit, mengalami kenaikan harga.
“Sejak awal tahun 2021, terjadi peningkatan harga komoditas CPO yang menyentuh USD 1036,22 per MT, yang berakibat pada peningkatan tarif bea keluar hingga USD 93 per MT,” kata Lupi.
Dia menambahkan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekspor dan penerimaan negara khususnya dari sektor CPO dan turunannya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy