jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus mengoptimalkan potensi ekspor dari daerah dengan menggandeng instansi pemerintah terkait lainnya dari beberapa tempat.
Di antaranya Pemkab Aceh Barat, Bengkulu Tengah, Tasikmalaya, Bondowoso, Bolaang Mongondow Selatan, dan Minahasa Tenggara.
BACA JUGA: Bea Cukai Ajak Pemda Tekan Peredaran Barang Ilegal dengan Optimalisasi DBHCHT
Hal ini sejalan dengan tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai industrial assistance dan trade facilitator.
Sebagai upaya menggenjot ekspor dari Kabupaten Aceh Barat, Bea Cukai Meulaboh menghadiri focus group discussion yang diadakan oleh Pemkab setempat, yang membahas mengenai kebijakan untuk mendorong perkembangan ekonomi dari tingkat gampong (desa).
BACA JUGA: Pererat Sinergi Multilateral, Ditjen Bea Cukai Pimpin Konferensi Virtual WCO
Kegiatan ini dilaksanakan di aula Bappeda Aceh Barat dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Bengkulu, Ardhani Naryasti, turut hadir pada penandatanganan nota kesepakatan dengan Pemkab Bengkulu Tengah yang dirangkaikan dengan rakor pelaksanaan anggaran 2021 pada Selasa (30/3) lalu.
BACA JUGA: Bea Cukai Gencar Berikan Kemudahan Kepada Pelaku Usaha
“Kami mengajak Pemkab Bengkulu untuk menginisiasi tumbuhnya kegiatan ekspor produk UMKM,” ujar Ardhani beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, Bea Cukai Tasikmalaya juga menggandeng Pemkab setempat untuk mendorong produk UMKM menembus pasar ekspor.
Pejabat Fungsional Pemeriksa Ahli Pertama Bea Cukai Tasikmalaya Ismail Hakim menjelaskan perananan Pemkab sangat diperlukan untuk meningkatkan ekspor UMKM, misalnya dengan menyelenggarakan pelatihan/bimbingan teknis ekspor untuk para pengusaha.
"Karena potensi produk UMKM ini besar sekali untuk bisa diekspor di masa persaingan global ini," kata dia.
Pada kesempatan ini, Kanwil Bea Cukai Jatim II bersinergi dengan Pemkab Bondowoso mengupayakan realisasi dari program ‘Melesat” (Mandiri Ekonomi, Lestari, Sejahtera, Terdepan dalam Bingkai Iman dan Takwa).
Salah satu yang dilaksanakan adalah penandatanganan mou oleh tiga pihak, yakni PT. Nusantara Segar Abadi, PT. Bintang Toedjoe dan Pihak Universitas Muhammadiyah Malang.
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin menyampaikan kerja sama dengan PT. Nusantara Segar Abadi untuk pengembangan komoditas hortikultura pisang cavendish berorientasi ekspor.
"Sedangkan PT. Bintang Toedjoe komoditas biofarmaka jahe merah, dan Universitas Muhammadiyah Malang untuk pengembangan pertanian organik di Kabupaten Bondowoso," beber dia.
Kakanwil Bea Cukai Jatim II, Oentarto Wibowo, yang turut dalam kegiatan tersebut mengungkapkan pihaknya akan terus mendorong keberhasilan pembangunan Kawasan Berikat Hortikultura ini.
“Kami akan pantau dan dorong progresnya, juga diberikan fasilitas, supaya Kawasan Berikat Hortikultura ini bisa berdiri di Bondowoso. Dan tentunya kita berharap dapat membantu pemulihan ekonomi, baik di daerah maupun secara nasional,” jelas Oentarto.
Potensi ekspor dari Sulawesi Utara pun terus ditingkatkan, Bea Cukai Bitung menggandeng Pemkab Bolaang Mongondow Selatan dan Minahasa Tenggara.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Julianto Firdaus mengatakan, ingin membantu pelaku usaha di wilayah Bolaang Mongondow Selatan dalam mengembangkan usaha dengan cara pemberian fasilitas yang tepat guna.
Pada kunjungan ini Julianto berkesempatan melihat langsung kesiapan infrastruktur dan sarana penunjang sentra pengolahan ikan untuk proses ekspor.
Bea Cukai Bitung pada kesempatan ini juga bertemu langsung dengan Kepala Bidang Bina Usaha Perikanan Kabupaten Minahasa Tenggara Calvyn A. Rawing mengungkapkan, sangat senang karena dapat menjalin kerja sama dengan Bea Cukai.
Hal itu karena wilayahnya merupakan pemasok kebutuhan ikan untuk perusahaan pengolahan ikan di Kota Bitung, Manado, dan Gorontalo.
"Saat ini memang masih untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi ke depannya kami ingin memasarkan juga secara global, lewat ekspor," ungkap dia.
Tak hanya komoditi perikanan, Minahasa Tenggara juga memiliki potensi ekspor kerang mutiara di Perairan Sekitar Pulau Babi, Ratatotok, Basaan.
“Kami bisa melihat potensi yang sangat besar dari ekspor kerang mutiara dan perikanan ini nantinya, Bea Cukai pasti akan mendampingi proses ekspor dari awal hingga akhir,” kata Julianto. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia