jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo meyakini pertahanan dan keamanan negara tidak akan terganggu dengan dibuatnya aturan bebas visa untuk 45 negara yang masuk ke Indonesia. Ia meyakini aparat keamanan dalam negeri memiliki kemampuan untuk mendeteksi dini.
"Kalau ditakutkan sisi keamanan, yang bergerak mestinya kepolisian dan imigrasi. Yang menyangkut dengan keamanan harus bergerak, di mana yang tidak aman, itu yang diperbaiki," tegas presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3).
BACA JUGA: Meski Merenggang, Australia Tetap Utus Dubes Baru
Menurut Jokowi jumlah negara yang dibebaskan visanya oleh Indonesia tidak sebanding dengan negara lain. Oleh karena itu ia tidak khawatir akan sampai mengganggu keamanan negara. Beberapa tempat, kata presiden, bahkan membuka bebas visa untuk 150 negara.
"Tetangga kita sekarang bukanya sudah 150an negara. Kita kemarin baru 15. Saya juga kaget, saya kira kita juga sudah 150an, ternyata baru 15. Sehingga kemarin putuskan setelah seleksi dan kalkulasi, tambah 30 negara lagi," sambung presiden.
BACA JUGA: Kejagung Tegaskan Eksekusi Razman Sesuai Prosedur
Presiden justru memastikan untuk menambah jumlah negara yang diberi bebas visa. Alasannya untuk terus meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Bantah 91 Loyalis Ical Gabung Agung
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy Batalkan Hasil TKB CPNS Konawe Kepulauan, Ini Alasannya
Redaktur : Tim Redaksi