Beber Sejarah, Hasto Tepis Klaim Prabowo soal Bung Karno Pakai Alutsista Bekas

Senin, 08 Januari 2024 – 19:11 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mendesak capres yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meralat ucapanya tentang Presiden Soekarno memakai banyak alat utama sistem persenjataan atau alutsista bekas.

Desakan dari Hasto itu sebagai respons atas paparan Prabowo dalam Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 pada Minggu (7/1/2024) yang menyebut Bung Karno memakai alutsista bekas untuk pembebasan Irian Barat.

BACA JUGA: Prabowo Sebut Bung Karno Juga Pakai Alutsista Bekas, Hasto PDIP: Sepertinya Keliru

Menurut Hasto, Presiden Pertama RI itu membeli banyak alutsista baru dan menggunakannya untuk membantu negara lain melawan penjajahan.

"Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam," kata Hasto dalam jumpa pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024).

BACA JUGA: Debat Ketiga Capres, Prabowo: Saya, kok, Banyak Setuju dengan Pak Ganjar

Peraih gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu menambahkan Indonesia di era Presiden Soekarno memiliki alutsista luar biasa. Kekuatan militer Indonesia saat itu pun disegani negara lain.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat (prsenjataan) kita itu adalah bekas, itu tidak benar. Kita tahu bahwa saat itu kita belum lama merdeka. Lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok," kata Hasto.

BACA JUGA: Mantan Sesmil Presiden Sebut Prabowo Tak Tahu Apa-apa di Debat Ketiga

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud Md (TPN Ganjar - Mahfud) itu menambahkan Bung Karno membangun kekuatan pertahanan berdasarkan kesadaran geopolitik untuk memperjuangkan kepentingan nasional.

Dalam rangka itu pula Bung Karno pernah mengirim kapal selam kelas Whiskey untuk membantu Pakistan menghadapi kolonialisme Inggris.

Hasto menuturkan Bapak Bangsa Pakistan Muhammad Ali Jinnah membantu Indonesia dengan Resolusi Jihad yang menghasilkan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Pada saat itu, Inggris membawa Pasukan Gurkha yang beranggotakan tentara berdarah India dan Pakistan.

“Begitu banyak pasukan Gurkha yang kemudian mendukung Indonesia lewat seruan Bapak Bangsa Pakistan tersebut (ali Jinnah, red) sehingga kita memberikan sumbangsih, maka Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam," kata Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengatakan Bung Karno juga membeli alutsista dari Yugoslavia untuk membantu Aljazair memperjuangkan kemerdekaannya dari penjajahan Prancis.

Bung Karno, kata Hasto, juga dekat dengan Presiden ke-35 Amerika Serikat (AS) John Fitzgerald Kennedy sehingga Indonesia pernah mendapatkan pesawat C-130 Hercules .

“Maka kita mendapatkan reaktor nuklir itu juga didirikan kerja sama dengan pemerintahan AS pada masa Presiden Keneddy," jelas Hasto.

Oleh karena itu, Hasto menepis pernyataan Prabowo soal Bung Karno memakai alutsista bekas.

"Pernyataan Prabowo tentang sistem persenjataan Bung Karno tidak pas dan kami luruskan,” ucap Hasto.(ast/jpnn.com)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanyekan KTP Sakti Program Ganjar Pranowo, Hasto Singgung Solusi Utang ala Prabowo


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler