Kampanyekan KTP Sakti Program Ganjar Pranowo, Hasto Singgung Solusi Utang ala Prabowo

Minggu, 10 Desember 2023 – 16:31 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memegang kartu tanda penduduk atau KTP seusai menghadiri acara konsolidasi partainya Serang, di Banten, Minggu (10/12/2023). Foto: Abdul Malik Fajar/JPNN.com

jpnn.com, LEBAK - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberi sinyal capres-cawapres yang diusung parpolnya di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, adalah kandidat paling tepat untuk melanjutkan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Hasto menyatakan itu saat berpidato pada Konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Lebak di Gedung As Sakinah, Jalan Soekarno-Hatta, Cibadak, Banten, Minggu (10/12).

BACA JUGA: Safari Politik ke Banten, Hasto PDIP Lakukan Ini Demi Memenangkan Ganjar - Mahfud

Awalnya, Hasto dalam pidato menyatakan Ganjar punya pandangan berbeda dengan Prabowo Subianto sebagai capres bernomor urut 2 di Pilpres 2024 dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Maka, ketika menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat, apa yang dijawab Pak Ganjar berbeda dengan yang dijawab Pak Prabowo," kata Hasto.

BACA JUGA: Gibran bin Jokowi Minta Doa, Abuya Muhtadi Banten Beristikamah Dukung Ganjar-Mahfud

Sekretaris Tim Pemenangan Nasionnal (TPN) Ganjar-Mahfud itu  menyebut Prabowo malah menyinggung perlunya negara berutang dalam menyelesaikan persoalan kesejahteraan wong cilik.

"Apa yang dilakukan Pak Prabowo? Meminta kenaikan pinjaman luar negeri, utang ke luar negeri, Rp 385 triliun untuk alutsista, saudara sekalian. Ini yang membedakan dengan Pak Ganjar," kata Hasto.

BACA JUGA: Peneliti BRIN Sebut Program Ganjar Paling Jelas, Wajar Buruh Menaruh Harapan

Penyandang gelar doktor ilmu geopolitik dari Universitas Pertahanan (Unhan) itu menuturkan Ganjar punya solusi berupa KTP Sakti -akronim dari Satu Kartu Terpadu Indonesia- untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, terutama berkaitan dengan kemudahan akses bago wong cilik dalam memperoleh kebutuhan pokok.

Hasto mengatakan KTP Sakti menjadi program yang menyempurnakan kebijakan era Presiden Jokowi dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Apa yang dilakukan Ganjar di dalam melanjutkan, memperbaiki, mempercepat capaian dari Presiden Jokowi untuk rakyat, jawabannya KTP Sakti, saudara sekalian," kata Hasto dalam orasinya yang berapi-api.

Oleh karena itu, Hasto meminta seluruh kader PDIP di Banten bisa menyosialisasikan program unggulan Ganjar berupa KTP Sakti yang bakal mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Sampaikan ke rakyat, dalam upaya mempercepat gerak cepat Indonesia unggul, di dalam menyempurnakan terhadap yang dilakukan Pak Jokowi yang juga kepemimpinan sebelumnya berasal dari pendidikan kepartaian kita, dengan KTP Sakti ini," kata Hasto.

Politikus kepercayaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menambahkan jika Ganjar terpilih menjadi Presiden RI, rakyat akan menggunakan KTP Sakti untuk memperoleh berbagai akses, termasuk kesehatan dan kesejahteraan.

Hasto memerinci saat ini sudah ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan raskin atau beras untuk keluarga miskin. Nantinya, Ganjar juga mengusung program ada program Satu Keluarga Satu Sarjana.

"Semua nanti cukup dilanjutkan dengan Kartu Tanda Penduduk Indonesia Raya pintar. Maka, ini dinamakan KTP Sakti," kata dia.

Lebih lanjut Hasto mengatakan KTP Sakti bisa terwujud dengan penyatuan data yang akan dieksekusi kader PDIP Azwar Anas.

Hasto menuturkan mantan bupati Banyuwangi yang kini menjadi menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (MenPAN-RB) itu punya pengalaman dalam mengintegrasikan akses atas berbagai program melalui satu kartu.

"Pak Anas sudah lakukan. Beliau punya pengalaman. Maka, kartu sakti ini basisnya single ID (itentigas tunggal, red). Ini akan menjadi NPWP, ini akan menjadi satu data setiap warga Indonesia, termasuk terkait dengan jaminan sosial, itu semua diintegrasikan dalam kartu sakti," kata Hasto.

Adapun Anas yang juga hadir pada konsoludasi itu menambahkan pembenahan data penduduk ke depan memang penting. Menurut dia, selama ini data yang tumpang tindih menyebabkan banyak bantuan negara tidak tepat sasaran.

“Tumpang tindih data menyebabkan banyak bantuan tak tepat sasaran. Maka, perbaikan data penting dan harus jadi komitmen untuk diperjuangkan,” kata Azwar Anas.

Hadir pula dalam konsolidasi itu, antara lain, ulama muda Betawi K.H Zainal Arifin Naim, Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi, Sekretaris DPD PDIP Banten Asep Rahmatullah, anggota DPR Ananta Wahana dan Hasby Jayabaya, serta sejarawan yang juga calon anggota legislatif (caleg) DPR Bonnie Triyana.(ast/jpnn.com)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bonnie Triyana Ungkap 10 Warisan Kolonialisme yang Masih Tersisa hingga Kini


Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler