jpnn.com - SURABAYA – Berbagai cara dilakukan pengembang untuk memudahkan konsumen membeli properti. Salah satunya dengan menggandeng perbankan untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah.
Itu pula yang dilakukan PT Bukit Darmo Property Tbk. Manajemen bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam menjual unit apartemen di The Adhiwangsa Golf Residence maupun unit perkantoran di 9Boulevard.
BACA JUGA: Pemegang Kartu Debit Mandiri 14 Juta, Transaksi Rp 34 Triliun
Presdir Bukit Darmo Property Jokky W. Hidayat menyatakan, ada 90 unit apartemen dan kantor yang dipasarkan bulan ini. Pihaknya menargetkan seluruhnya terjual pada empat bulan terakhir.
Optimisme itu ditunjang dengan kemudahan-kemudahan di sektor properti. ’’Misalnya, penurunan pajak PPh final menjadi 2,5 persen dan BPHTB menjadi satu persen,’’ ujarnya kemarin (16/9).
BACA JUGA: Pemerintah Pangkas Subsidi KUR Rp 1 Triliun
Direktur Bukit Darmo Property Brasada Chandra menambahkan, selama ini hampir separu pembeli yang memilih memanfaatkan kredit perbankan. Sisanya memilih cicilan secara bertahap terhadap pengembang.
Dia meyakini, persentase masyarakat yang menggunakan fasilitas KPA bakal meningkat. ’’Dulu suku bunga perbankan tidak serendah seperti sekarang yang single-digit,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Defisit APBNP 2016 Bengkak, Target Penerimaan Pajak Meleset
Hingga sekarang, ada 14 pembeli yang siap melakukan pemilihan unit di antara total 19 pembeli potensial. Sementara itu, nilai transaksi dari penjualan 90 unit tersebut diperkirakan Rp 450 miliar dengan estimasi per unit Rp 5 miliar.
Menurut dia, lokasi tetap menjadi pertimbangan calon pembeli sebelum membuat keputusan. Surabaya Barat menjadi ikon pengembangan properti karena banyak proyek, baik hunian maupun komersial.
Ke depan pihaknya terus mengembangkan proyek properti di Surabaya Barat. ’’Pada pertengahan tahun depan, kami siap membangun apartemen yang terdiri atas 600 unit. Lokasinya berada di selatan di atas lahan 1,1 hektare,’’ paparnya. Guna memperluas pasar, apartemen tersebut disiapkan untuk menyasar segmen menengah ke atas.
Senior Vice President Regional Retail Head Bank Mandiri Region VIII Susatyo A. Budiyono menuturkan, selama ini pembiayaan kredit properti hunian didominasi landed house dengan persentase 80 persen.
Sementara itu, apartemen hanya mencapai 20 persen meski sebenarnya terbuka untuk membiayai kredit pemilikan apartemen. Hal tersebut sejalan dengan bertambahnya jumlah apartemen di Surabaya.
’’Pada semester pertama tahun ini, kami menyalurkan Rp 2 triliun di wilayah Jatim. Kami memperkirakan pada semester kedua kembali menyalurkan Rp 2 triliun. Tapi, untuk semester kedua, kami mendapatkan tambahan target. Karena itu, jika dibandingkan dengan 2015, target tumbuh 20 persen. Sebab, secara nasional, target penyaluran KPR dinaikkan,’’ jelasnya. (res/c16/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bright Gas Semakin Jadi Primadona
Redaktur : Tim Redaksi