Beberapa Pimpinan Parpol Tak Hadiri Deklarasi Kampanye Damai

Partai Lokal Aceh Absen, di Makassar Ada yang Dipukul

Selasa, 17 Maret 2009 – 08:12 WIB
Foto: Raka Denny/JAWA POS
JAKARTA - Start kampanye dalam bentuk rapat umum atau terbuka dimulai kemarin (16/3) di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ)Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengawali kampanye terbuka itu dengan mendeklarasikan kampanye damai bersama parpol nasional peserta Pemilu Legislatif 2009

BACA JUGA: Dubes Inggris: Demokrasi Indonesia di Arah yang Benar



Seluruh parpol nasional peserta Pemilu 2009 sepakat untuk melaksanakan kampanye damai bersama-sama
Di setiap provinsi nanti, masing-masing parpol mendapatkan jatah dua kali kampanye

BACA JUGA: Dinilai Solid, SBY Tidak Ke Riau dan Kepri

Jadwal sudah ditentukan oleh KPU melalui SK Nomor 173 tertanggal 13 Maret lalu
Waktu dan lokasi pelaksanaan ditentukan oleh KPU provinsi setempat.

Pembacaan ikrar kampanye damai itu dipimpin langsung Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary

BACA JUGA: Ikrar Kampanye Damai Hanya Seremoni

Dalam ikrarnya, Hafiz meminta seluruh parpol untuk mematuhi seluruh tata aturan perundang-undangan terkait kampanyeTerutama, supaya kampanye damai itu juga bisa dinikmati masyarakat umum secara keseluruhan"Ini pesta demokrasi bersamaJangan mengganggu ketertiban umum," kata Hafiz.

Hadir dalam deklarasi tersebut, tujuh komisioner KPU lengkapSejumlah pejabat negara juga hadirDi antaranya, Mendagri Mardiyanto, Wakapolri Komjen Pol Makbul Padmanagara mewakili Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, dan anggota Bawaslu Bambang Eko Cahyo Widodo yang mewakili Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini.

Seluruh partai kemarin bersama-sama membacakan ikrar kampanye damaiSuasana ikrar sempat tidak tertib setelah ribuan simpatisan partai mendekati panggung tempat deklarasiBahkan, saat penandatanganan ikrar damai, suasana seperti pasar itu masih saja terjadiSetelah penandatanganan ikrar, setiap parpol diberikan waktu tiga menit di atas panggung untuk membacakan orasi masing-masing.

Meski hadir semua, tampaknya, acara tersebut bukan merupakan agenda utama bagi parpol nasionalIndikasinya, sebagian tokoh teras parpol memilih tidak hadir dalam deklarasi ituSejumlah parpol besar hanya mewakilkan diri untuk menghadiri deklarasi tersebut

Nama-nama seperti Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Persatuan Pembanguan Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Demokrasi Kebangsaan Ryaas Rasyid, dan Ketua Umum Partai Karya Perjuangan Indonesia Meutia Hatta tak tampakKetua DPR Agung Laksono yang sebenarnya didapuk untuk membacakan ikrar juga tak hadir.

Beberapa ketua umum yang hadir dalam deklarasi itu bisa dihitung jariMisalnya, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring, Ketua Umum PNI Marhaenisme Sukmawati Sukarnoputri, Ketua Umum Partai Karya Perjuangan MJasinTak lupa, hadir pula Ketua Umum Partai Persatuan Daerah Oesman Sapta dan Ketua Umum Partai Buruh Muchtar PakpahanKetua Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar baru hadir pada pertengahan acara.

Minimnya tokoh yang hadir itu diakui oleh HafizMeski secara pribadi merasa kurang, dia memaklumi hal tersebutMayoritas ketua umum tak hadir karena sedang melaksanakan tugas di pemerintahan"Tadi saya ketemu Pak JK (Jusuf Kalla)Beliau tidak bisa hadir karena tidak ambil cutiKemungkinan sama juga terjadi sama Ketum yang lain," katanya.

Dalam undangan, ternyata, juga terjadi kesalahpahamanDua kubu Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) hadirMasing-masing dari kubu Mentik Budiwiyono dan Endung Sutrisno"Itu murni kesalahan teknisSejatinya, undangan hanya satu," jawabnya.

Selain parpol nasional, KPU sebenarnya mengundang enam parpol lokal Aceh untuk turut hadir mendeklarasikan kampanye damaiNamun, hingga penutupan, tak satu pun parlok Aceh yang hadirMenurut Hafiz, pihaknya akan segera meminta Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh untuk menyusun acara dan deklarasi yang sama.

Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz menyatakan, ketidakhadiran Suryadharma memang disebabkan tugasnya sebagai menteri koperasiNamun, dia menilai bahwa secara substansi, acara deklarasi kampanye damai itu tetap tinggi, meski tanpa kehadiran tokoh-tokoh parpol"Hasil deklarasi damai ini akan kami sosialisasikan kepada seluruh elemen partai," kata Irgan

Sementara di Makassar Kampanye damai di Lapangan Karebosi kemarin ternodai oleh bentrokan yang melibatkan kader Partai KedaulatanInsiden tersebut diduga dipicu adanya dualisme kepemimpinan di dalam tubuh partai nomor urut sebelas tersebut.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 14.00 WitaSaat itu salah seorang pengurus Partai Kedaulatan versi Syamsuddin Ilyas bersama Bunyamin baru saja mengambil stiker untuk dipasang di mobil pimpinannyaPada saat bersamaan, beberapa pengurus partai versi Asrulah yang juga mengklaim sebagai pengurus sah langsung mendatangi Bunyamin.

Tanpa banyak bicara, mereka melayangkan pukulan ke arah BunyaminSyamsuddin yang menyaksikan kejadian itu hendak melerai kedua belah pihakSayang, bukan berhasil melerai, dia malah dipukuli pelaku.

''Saya tiba-tiba dipukul di bagian kepala dan punggungPadahal, saya hanya berusaha melerai agar tidak terjadi perkelahian yang lebih besar,'' ujar Syamsuddin saat melaporkan insiden itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Wilayah Kota Besar Makassar kemarin sore.

Bentrokan besar bisa diatasi setelah aparat kepolisian dari Polwiltabes Makassar Barat turun tangan untuk mengamankan situasiAkibat insiden itu, seorang kader Partai Kedaulatan versi Asrullah bernama Syamsul, 45, ditangkap polisiDia dijadikan tersangka lantaran memukul Syamsuddin dan Bunyamin. (bay/aga/rah/jpnn/mk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kampanye Mulai Ditabuh dengan Pemukulan Gong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler