Begal Rekening Makin Marak, Kenali Ciri-cirinya

Kamis, 16 Juni 2022 – 22:53 WIB
Begal Rekening Makin Marak, 5 Menit Uang Korban Raib. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Waspada modus social engineering (soceng) menjadi viral dibicarakan warganet. Pembahasan soal soceng itu pun sempat menjadi trending topic nomor 1 di Twitter pada Rabu (15/6).

Enda Nasution, Co-Founder Suvarna.ID mengatakan istilah soceng yang kerap digunakan oleh komunitas hacker di Indonesia ini tak perlu teknologi canggih, tetapi memanfaatkan emosi dan ketidakhati-hatian.

BACA JUGA: La Ode Ida Ditantang DPR agar Jadikan ORI Sebagai Social Engineering

Cara kerja begal rekening dengan modus soceng dapat dikatakan cukup cepat, bahkan kurang dari 5 menit. Pelaku berkomunikasi dengan korbannya melalui telepon ataupun layanan pesan singkat maupun chatting.

Dimas Harris Sean Keefe, Phd in International Trade and Commerce Pusan National University, South Korea menambahkan guna menghindari modus soceng masyarakat perlu meningkatkan keamanan.

BACA JUGA: Tips dari Pakar Agar Terhindar dari Jebakan Penipuan Berkedok Bank

"Bukan hanya cyber security namun juga pemahaman pengguna akan personal security," kata Dimas harris.

Dia melanjutkan, secanggih apa pun cyber security atau teknologi yang digunakan, jika pemahaman diri tidak ikut ditingkatkan sudah dipastikan akan terkena kejahatan digital.

BACA JUGA: Waspada Penipuan Mengatasnamakan Bank, Duit Sandrawira Rp 469 Juta di Rekening Raib

"Oleh karena itu, perlu adanya integrasi dan sinergi antara kebijakan cyber security dengan tingkat pemahaman dan kewaspadaan pengguna produk digital," kata dia.

Pelaku berusaha untuk menipu korban agar memberikan akses terhadap data-data pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP, CVV/CVC, nama ibu kandung dan data personal lainnya, dan 'boom' saldo di rekening dapat raib.

Setelah memberikan akses data pribadi, pelaku langsung mengambil seluruh data yang diberikan sebelum korbannya sadar bahwa dia telah ditipu dan telah memberikan akses terhadap data pribadi kepada orang yang tidak dikenal.

Serangan social engineering dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti melalui telepon, file yang di download, popup palsu, hingga yang paling sering, link palsu.

Berikut ciri-ciri modus soceng yang marak terjadi saat ini, yaitu:

1. Info Perubahan Tarif

Penipu akan menghubungi korban soal info perubahan tarif transfer. Setelah korban menolak perubahan tarif transaksi baru pelaku akan mengirimkan link untuk mengisi data pribadi seperti PIN, OTP, dan password.

2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Penipu menawarkan jasa upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Whatsapp.

Nasabah tertarik terhadap tawaran tersebut lantaran promosi yang cukup menggiurkan berupa rendahnya ketentuan minimal tabungan yang harus dimiliki nasabah bank reguler untuk meningkatkan tabungan menjadi Prioritas maupun Solitaire, salah satunya hanya Rp 10 juta.

3. Akun Sosmed Customer Service Palsu

Akun-akun palsu itu muncul ketika ada nasabah yang menyampaikan keluhan terkait layanan perbankan. Pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya, sehingga diarahkan ke website palsu pelaku.

4. Tawaran Jadi Agen Laku Pandai

Saat ini juga terdapat akun di sosial media yang menawarkan menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler