Begini Alasan Said Salahudin Mundur dari Jabatan Sekjen PKP

Rabu, 10 November 2021 – 19:58 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Said Salahudin. Foto: Ist for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Said Salahudin memilih berpisah dengan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).

Said melepas posisinya sebagai sekretaris jenderal, sekaligus keanggotaannya di partai tersebut.

BACA JUGA: Presiden Jokowi dan PM Malaysia Sependapat Soal Myanmar, Semoga Bawa Perubahan

Alasannya, karena berbeda pandangan dengan Ketua Umum DPN PK Yussuf Solichien.

"Hari ini kami menyatakan mundur sebagai Sekjen PKP dan keanggotaan partai."

BACA JUGA: Ini Tentang Dugaan Korupsi Pengadaan Bebek, Angkanya Menggiurkan

"Saya tidak akan menggunakan untuk berdebat (terkait persoalan internal PKP)."

"Forum untuk mendiskusikan masalah tersebut sudah lewat," ujar Salahuddin pada konferensi pers secara daring, Rabu (10/11).

BACA JUGA: AHY Sampaikan Kabar Terbaru Kondisi Kesehatan SBY, Begini

Dia mengakui sejak awal banyak perbedaan pandangan dengan Solichien.

Namun, sempat dibicarakan untuk mencari solusi agar kepentingan partai politik itu tidak terganggu.

"Sekitar Juni-Juli 2021 ada pandangan kurang pas sehingga ada rasa untuk tidak melanjutkan kerja di PKP karena ada yang kurang pas untuk membangun 'ikatan' dengan beliau."

"Namun, keinginan untuk mundur itu terkubur saat teman-teman pengurus di tingkat nasional memberi dukungan untuk bersinergi dengan ketua umum," ucapnya.

Salahuddin mengatakan dalam prosesnya justru pengurus di daerah, khususnya di tingkat provinsi menginginkan diselenggarakan musyawarah nasional luar biasa.

"Kondisi saat ini sangat berbeda, muncul dorongan munaslub dari DPP jadi sulit untuk dicegah, karena hak DPP untuk munaslub dan dibenarkan dalam AD/ART partai," katanya.

Dia mengaku setuju dilakukan munaslub karena ada beberapa kebijakan ketua umum yang tidak sejalan dengan pandangannya dalam membangun PKP ke depan.

Namun, menurut dia, beberapa pengurus daerah yang awalnya setuju dilaksanakan munaslub, tiba-tiba berbalik arah dan plin-plan atas putusannya.

"Saya merasa PKP bukan lagi 'rumah' yang nyaman bagi saya untuk berjuang, bukan karena pengurus daerahnya, pengurus banyak yang baik-baik."

"Namun, kepemimpinan ketua umum yang dalam pandangan saya tidak sejalan," katanya.

Dalam konferensi pers itu beberapa pengurus DPN dan daerah PKP juga menyatakan mundur dari jabatan serta keanggotannya di PKP.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler