jpnn.com, JAKARTA - Pakar onkologi dari RS Kanker Dharmais dr. Walta Gautama menyebut wanita yang tak pernah hamil dan menyusui lebih rentan terkena kanker payudara.
Pasalnya, payudara tidak pernah beristirahat dari hormon estrogen, yang meningkatkan risiko kanker payudara.
BACA JUGA: Perokok Harus Tahu Hal ini, jika Sayang Keluarga
Berbeda dengan wanita hamil, payudara akan beristirahat. Karena estrogen digunakan rahim untuk berkembang atau membesar.
“Jadi, setiap wanita hamil dan menyusui ternyata payudara istirahat dari estrogen,” ujar Ketua pengurus pusat Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia itu dalam sebuah acara virtual mengenai kanker payudara, Rabu (6/10).
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Punya 8 Orang Dalam? KPK Menanggapi Begini
Dia juga mengatakan saat hamil rahim menjadi elastis mengikuti ukuran janin dan tidak pernah robek.
Menstruasi berhenti selama kehamilan sehingga mengurangi paparan estrogen dan progesteron.
BACA JUGA: Terungkap Peran Para Tersangka Saat Menghabisi 4 Prajurit TNI
Kondisi serupa terjadi saat wanita menyusui.
Temuan dari American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund (WCFR) pada 2017 menunjukkan laktasi mengurangi paparan seumur hidup terhadap hormon seperti estrogen, yang terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Alasan lain, setelah menyusui payudara melepaskan banyak jaringan yang juga dapat menyingkirkan sel-sel dengan DNA rusak yang dapat menimbulkan kanker.
Di sisi lain, saat wanita berada dalam periode menyusui, ada peran hormon prolaktin yang mengisi payudara akibat rangsangan isapan oleh bayi terhadap puting ibu, Hormon prolaktin dirangsang sehingga membanjiri payudara dan memproduksi ASI.
“Tetapi karena paparan terus menerus atau tidak pernah istirahat sehingga terjadi proses mutasi sehingga dihubungkan orang yang tidak pernah hamil dan menyusui berisiko terkena kanker payudara,” kata Walta.
Seperti dikutip dari Medical News Today, kanker payudara terjadi ketika sel-sel abnormal di payudara mulai berkembang biak dan membentuk tumor.
Meski pria juga bisa terkena kanker payudara, penyakit ini hampir selalu muncul pada wanita.
Selain kehamilan dan menyusui, bertambahnya usia dan kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara setelah menopause.
Di Indonesia, sekitar 70 persen pasien kanker payudara datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut.
Padahal, bila kanker payudara terdeteksi lebih awal, akan ada lebih banyak pilihan perawatan dan kesempatan untuk bertahan hidup. Bahkan bisa mencapai 95 persen apabila terdeteksi pada stadium pertama.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang