jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Ridwan Habib meminta kepolisian menyelidiki ponsel ZA, teroris yang menyerang Mabes Polri, Rabu (31/3).
Sebab, rekam jejak dari ponsel bisa membuat polisi mengetahui asal muasal ZA terpapar radikalisme.
BACA JUGA: 5 Fakta Penyerang Mabes Polri, Nomor 4 Penuh Misteri
"Handphone itu bisa menemukan banyak bukti," kata Ridwan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/4).
Menurut dia, bisa saja ZA terpapar radikalisme dari rekannya dan aktivitas di ponsel bisa mengetahui hal itu.
BACA JUGA: Inilah Kalimat Surat Wasiat Teroris Penyerang Mabes Polri, Ada Nama Tokoh
Di sisi lain, ujar dia, ZA bisa saja terpapar radikalisme dengan metode self learning dan melakukan baiat mandiri.
"Nah, apakah ZA masuk yang itu. Itu harus didalami," ujar dia.
BACA JUGA: Pernyataan Brigjen Rusdi soal Aksi Zakiah Aini di Mabes Polri
Menurut Ridwan Habib, jika ZA terpapar radikalisme dengan metode self learning maka kerja Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) perlu dievaluasi. Sebab, negara punya upaya preventif menjauhkan kaum muda dari situs radikal.
"Kenapa masih bisa situs-situs itu lolos," ujarnya.
Sebelumnya, seorang terduga teroris yang diketahui berinisial ZA (25) melakukan penyerangan ke Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (31/3) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Teroris tersebut akhirnya tewas ditembak oleh aparat kepolisian yang berjaga di Mabes Polri.
Menurut Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, pelaku penyerangan di Mabes Polri itu berideologi radikal ISIS.
"Ini dibuktikan dengan unggahan yang bersangkutan di media sosial," kata Kapolri saat jumpa pers terkait penyerangan oleh terduga teroris di Mabes Polri. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan