jpnn.com, BANYUWANGI - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mendukung program inisiasi Kementerian BUMN yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya yaitu PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), yang difokuskan untuk kalangan perempuan pelaku usaha tidak terkecuali istri dari pekerja BUMN.
BACA JUGA: Banyak BUMN yang Sukses jadi Perusahaan Terbuka
Akhir pekan lalu, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam kegiatan BUMN bersama keluarga Pekerja di Banyuwangi yang dihadiri lebih dari 350 keluarga pekerja PT ASDP Indonesia Ferry, Perkebunan Nusantara XII, Pelindo dan Angkasa Pura II.
Dalam kegiatan tersebut, anggota keluarga pekerja dari ASDP turut hadir sekitar 80 orang, yang turut berpartisipasi dalam kegiatan sinergi sosialiasasi program PNM Mekaar.
BACA JUGA: Dorong Pertanian Berkelanjutan, Pupuk Kaltim Gandeng FK P4S Lumajang
Hingga saat ini Program PNM Mekaar telah membiayai lebih dari 150 ribu ibu-ibu di Banyuwangi, hal ini mendorong peningkatan jumlah perempuan mandiri di Indonesia.
ASDP sejak lama berkomitmen untuk serius dan fokus dalam menjalankan bisnis berkelanjutan melalui pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dari sebelumnya bertumpu pada 3P: people, planet, profit dan hanya bersifat filantropi, kini bertumpu pada 5P: People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership yang menjadi bagian dari strategi operasional perusahaan.
BACA JUGA: Kasoem CTEC Indonesia Rayakan Hari Jadi yang ke-8 Tahun
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, ASDP mengubah haluan tersebut bukan semata memberikan kemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, tetapi juga untuk kemajuan perusahaan.
“ASDP kini mengubah strategi CSR untuk fokus pada program SDGs dengan prioritas program pendidikan, lingkungan, pemberdayaan UMKM dan kesehatan karena kami merasa dengan filantropi saja tidak cukup," tutur Shelvy.
Perusahaan yang memanfaatkan program dengam berorientasi pada 5P akan meningkatkan value perusahaan sehingga keberlanjutan bisnis perusahaan bisa tercapai.
Pada sisi profit, ASDP juga mengarahkan program TJSL yang sejalan dengan operasional perusahaan.
Lalu, pada sisi people, dilakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan.
Di antaranya, pemberdayaan perempuan pesisir lewat program Pelatihan Menjahit (di Merak), pemberdayaan masyarakat melalui seni (Labuan Bajo), dan beasiswa tingkat sarjana di Universitas Teknologi Sumbawa untuk anak-anak sekitar pelabuhan.
Adapun pada sisi planet, secara khusus 35% kegiatan TJSL ditujukan sebagai program pelestarian lingkungan, khususnya laut dan pantai.
“Secara khusus kami memasukkan aspek lingkungan dalam misi perusahaan kami, dan itu yang menggambarkan betapa lingkungan menjadi hal yang penting bagi kami,” papar Shelvy.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada