Tahukah Anda meminum alkohol menjadi penyebab utama kecelakaan jalan di Australia? Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah negara bagian menerapkan sanksi hukum yang berat bagi warganya yang kedapatan berkendara dalam kondisi mabuk. Seperti apa konsekwensi hukumannya, berikut pengalaman dua warga Australia yang melanggar aturan ini.
Setiap tahun di Negara Bagian Victoria tercatat, ribuan orang kedapatan mengendarai mobil dengan kandungan alkohol didalam darahnya melebihi batas yang diperbolehkan secara hukum yakni 0,05 miligram per liter. Sanksi hukum dari pelanggaran ini sering kali meliputi keharusan ikut dalam program pendidikan kursus pengemudi mabuk, seperti program 'Aussie Drink Drive' yang dijalankan oleh John Patriki di Melbourne.
BACA JUGA: Seabad Terakhir Populasi Harimau Liar di Dunia Ternyata Meningkat
Di kursus pendidikan John Patriki ini Anda akan mendapati 4 botol anggur kosong, spirits dan beer. John menggunakan botol minuman keras kosong itu untuk mengajarkan para terdakwa kasus mengemudi mobil sambil mabuk untuk mengevaluasi secara akurat konsumsi alkohol mereka dan juga dampaknya bagi kemampuan mengemudi Mereka.
"Alkohol: Benda apakah ini dan bagaimana benda ini mempengaruhi kita?, " John bertanya pada beberaa pengemudi yang mengikuti kursusnya sebagai bagian dari hukuman yang harus mereka jalani. "Kita perlu memiliki pengetahuan, yang memungkinkan kita membuat beberapa perubahan, jadi dengan cara ini kita bisa terus menikmati gaya hidup berkendara yang aman dan terbebas dari alkohol dan hal seperti ini penting bagi negara bagian kita," kata John.
BACA JUGA: Akibat Perubahan Iklim Warga Australia akan Konsumsi Lebih Banyak Daging Kangguru
Di Victoria, UU di negara bagian ini menyatakan jika seorang pengemudi kedapatan memiliki kandungan alkohol dalam darah melewati 0.07, maka izin mengendarai mobil mereka akan dibatalkan selama minimum 6 bulan. Brett, 63, memiliki kandungan alkohol didalam darahnya sebesar 0,085 ketika ditangkap polisi Victoria sebelum Natal 2014 lalu.
BACA JUGA: Sengketa Batas Laut Timor Leste-Australia Dilaporkan ke PBB
Meski mengaku melebihi batas kandungan alkohol dalam darah yang diperbolehkan, dia tetap mengaku kecewa dengan hukuman minimum yang berlaku di Victoria. "Saya hanya kelebihan minum bir satu gelas saja, dan karena itu Saya dikenai hukuman setara dengan 16-bulan?"Jumlah orang yang tewas di jalan Victoria meningkat selama dua tahun berturut-turut. Pada 2015 jumlah korban tewas yang tercatat sebanyak 252 orang, dimana 1 dari 4 pengemudi dan penumpangnya tewas dalam lima tahun terakhir karena memiliki konsentrasi alkohol dalam darah yang melebihi 0,05.
“Tentu saja UU ini diberlakukan karena dilatar belakangi oleh tingginya tingkat kecelakaan di jalan," kata Brett, Tapi sebelum mereka membuat aturan sebaiknya mereka memahami dahulu apa yang terjadi pada pelaku atau warga,"
"Hukuman ini benar-benar membuat Saya tidak bisa pergi kerja, Saya harus pergi jauh dan tinggal dibeberapa tempat berbeda. Dan jumlah jam kerja Saya juga berkurang selama 16 bulan tersebut. Dan kondisi ini juga mempengaruhi hubungan yang sedang saya jalani," katanya.
Begitu dia selesai menjalani sanksi kursus mengemudi bagi pengendara mabuk, dan menjalani masa tidak memiliki SIM, Brett bisa mengajukan permohonan untuk mendapatkan SIM-nya lagi. "Sanksi hukum saya masih berlangsung, dan mobil saya masih harus dipasangi alat interlock selama 12, belum lagi saya masih harus mencicil pembayaran alat tersebut selama 12 bulan juga,"
Brett sedang mengikuti kursus bagi pengemudi mabuk setelah kedapatan berkendara dalam keadaaan mabuk pada tahun 2014. (ABC: Caroline Lafargue)
Interlocker adalah alat pendeteksi kandungan alkohol dengan cara ditiup yang wajib dipasang pada kendaraan warga yang beberapa kali tertangkap mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Alat interlock ini akan dipasang pada kunci kontak mobil selama 12 bulan dan pengemudi harus melakukan tes nafas terlebih dahulu untuk dapat menyalakan kendaraannya. Kendaraan mereka baru akan bisa menyala jika hasil rekaman alkohol dari tes yang dilakukannya menunjukan angka nol. Alat ini secara otomatis juga akan memblokade mesin dan mencegah Anda menjalankannya jika tidak melakukan prosedur tes alkohol ini terlebih dahulu. Sejak tahun 2015, alat interlock ini juga dilengkapi dengan kamera sehingga polisi bisa mengidentifikasi pengguna kendaraan tersebut. Rochelle, 26, telah menjalani sanksi kursus mengemudi bagi pengendara mabuk dan sekarang masih terpasang alat interlock di mobilnya selama 8 bulan, Menurutnya alat ini bisa sangat mengganggu karena begitu tiba di jalan raya, dia harus meniup alat ini setiap 10 menit sekali - aturan ini dimaksudkan untuk mencegah pengemudi mabuk setelah berhasil menjalankan kendaraannya. Namun Rochelle mengakui kalau alat ini menjadi semacam alat pengingat rutin atas malam yang telah mengubah hidupnya. “Saya pergi makan malam bersama teman-teman dan kami minum-minum anggur, setelah itu saya mengemudikan kendaraan yang waktu itu masih milik orang tua Saya," ceritanya. "Saya sangat mabuk dan ketika saya mengendarai mobil menuju rumah saya menabrak tempat kursus golf dan ketika itu terbersit pikiran untuk melarikan diri," tuturnya. Setelah kejadian itu, Rochelle sangat trauma dan tidak ingin mengendarai mobil selama 5 tahun. Sekarang dia sudah pindah ke dan memulai karir dan dia perlu mengendarai mobil lagi dan dia harus mengulang proses untuk menyelesaikan masa hukumannya pada akhir tahun 2015 kemarin.
Rochelle mengaku sistem interlock membantu memeriksa dirinya dalam keadaan mabuk atau tidak ketika mengendarai mobil. (ABC: Caroline Lafargue)
Sistem interlock ini mencatat rekaman seluruh hasil tes kadar alkohol dalam darah Rochelle selama satu bulan sehingga data tersebut bisa dievaluasi oleh petugas yang berwenang. Setelah 6 bulan mengendarai mobil, hakim akan melihat rekaman data dari sistem interlock di mobilnya dan mengetahui kalau ada suatu pagi ada sedikit jejak alkohol dalam darah Rochelle setelah dia pergi makan malam bersama teman-temannya.
“Saya kira satu insiden saja tidak akan menjadi masalah," katanya. "Saya menjelaskan kepada hakim, tapi mereka ternyata sangat keras dan saya akhirnya mendapat tambahan hukuman pemasangan interlock selama dua bulan di kendaraan Saya," katanya.
Rochelle juga diharuskan membayar lebih dari $1600 untuk memasang alat interlock itu di mobilnya.
Rochelle sedang menggunakan sistem interlock yang terpasang di mobilnya. (ABC: Caroline Lafargue)
Jumlah tes nafas di Victoria sedikit meningkat antara tahun 2009 dan 2014 - dari sebelumnya hanya sekitar 3,64 juta menjadi 3,86 juta. Sementara jumlah bukti tes nafas yang digunakan untuk membuktikan seseorang berkendara ketika mabuk menunjukan penurunan dari 18.790 ke 12.493. Dan data ini menunjukan peran dari sistem alat interlock ini berdampak pada tren penurunan ini.
Tapi bagi Rochelle, meskipun memiliki sistem interlock terpasang di mobilnya sangat menantang, perancang busana muda ini mendukung skema.
"Saya pikir sistem ini benar-benar baik, saya benar-benar suka dengan alat interlock ini," kata Rochelle. "Jika saya pergi ke suatu tempat dan jika saya makan malam, dan teman-teman saya akan meminum anggur maka saya akan menolak ajakan mereka dan Saya memang tidak bisa. Alat ini juga mengajarkan kita untuk bisa pergi dan mengikuti acara apa saja tanpa harus minum-minuman keras dan Anda nyaman-nyaman saja dengannya."
Ikuti kisah serba serbi mengenai Australia lainnya dengan me'like' laman Facebook Australia Plus di: facebook.com/AustraliaPlus.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajaran Bahasa Inggris: Kegiatan Bersih-bersih dalam Bahasa Inggris