jpnn.com - Lemak perut membandel bisa menjadi ujian bagi penderita sensitif karbohidrat.
Sensitif karbohidrat merupakan kondisi ketika tubuh merespons asupan gula dan karbohidrat secara berlebihan.
BACA JUGA: Para Pria Silakan Merapat, ini 4 Cara Bangkitkan Gairah Wanita di Ranjang
Kondisi ini menyebabkan kenaikan gula darah dan berat badan pascakonsumsi panganan berkarbohidrat.
Dampak yang paling terlihat adalah adanya penumpukan lemak di perut dan sekitar pinggang.
BACA JUGA: Benarkah Minum Vodka Bisa Turunkan Gula Darah?
Penderita sensitif karbohidrat umumnya kesulitan menghilangkan lemak perut.
Meski begitu, dr. Dyah Novita Anggraini mengatakan kondisi ini dapat diatasi dengan sejumlah cara.
BACA JUGA: Ini Tanda dan 8 Penyebab Gairah Seksual Wanita Menurun, Pria Wajib Tahu!
Berikut ini penjelasan tentang bagaimana kondisi sensitif karbohidrat menyebabkan penumpukan lemak, diagnosis dan cara menghilangkannya.
Sensitif Karbohidrat Picu Penumpukan Lemak Perut
Pengidap sensitif karbohidrat akan mengalami lonjakan gula darah seketika usai mengonsumsi makanan dengan kandungan makronutrien ini.
Makanan tersebut misalnya roti putih, kentang, dan gula.
Guna membantu pengolahan gula berlebih, tubuh kemudian melepaskan insulin ekstra. Mekanisme ini menyebabkan berat badan bertambah.
Selain itu, penumpukan lemak juga terjadi. Kondisi ini terutama terjadi pada area sekitar perut dan pinggang.
Cara Menghilangkan Lemak Perut Penderita Sensitif Karbohidrat
Kondisi sensitif karbohidrat setiap orang dapat berkisar antara ringan hingga berat. Jadi, pengobatannya tergantung pada setiap individu.
Sebagian orang dapat mengatasi kondisi ini dengan cukup mengurangi asupan karbohidrat.
Sedangkan, beberapa orang lainnya membutuhkan aktivitas tambahan seperti olahraga, utamanya guna menghilangkan lemak perut.
1.Diet Rendah Karbo
Disampaikan dr. Dyah Novita, salah satu cara membakar lemak perut penderita sensitif karbohidrat adalah melakukan diet rendah karbo.
Diet ini dilakukan dengan membatasi asupan makanan mengandung karbohidrat.
“Atau, bisa juga dengan konsumsi makanan yang nilai indeks glikemiknya rendah di bawah 55,” jelas dr. Dyah Novita.
Indeks glikemik atau glycemic index (GI) merupakan indikator untuk mengetahui seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah tubuh.
Makanan dengan GI rendah berkisar di bawah 55.
Makanan dengan GI rendah antara lain gandum utuh, apel, stroberi, tomat, wortel, brokoli, dan kacang merah.
2. Olahraga
Tidak cukup hanya dengan menjalani diet karbo, proses pembakaran lemak perut juga dapat didukung dengan olahraga kardio.
Menurut The Society for Cardiovascular Angiography and Interventions, Amerika Serikat, hasil riset mengungkapkan perubahan pola makan yang diimbangi olahraga lebih optimal dalam mengurangi berat badan.
Ketika berolahraga, tubuh tidak dapat memilih bagian lemak mana yang dihilangkan terlebih dahulu.
Oleh karena itu, tidak cukup hanya berfokus pada olahraga perut seperti plank atau crunch dalam upaya menghilangkan lemak perut.
Lakukanlah olahraga yang terbukti membakar banyak kalori, seperti aerobik dan latihan kekuatan.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy