jpnn.com, BONTANG - Saat ini banyak platform digital dan jenis media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk bisa meningkatkan ekonomi.
Dari media sosial, siapapun bisa belajar produktif yang bernilai ekonomi.
BACA JUGA: Ikhtiar Menuju Birokrasi Kelas Dunia, Menaker Ida Luncurkan Aplikasi Digital Kepegawaian
Namun, dibutuhkan kehati-hatian saat memutuskan terjun ke dunia digital, terutama menyangkut keamanan data pengguna.
Hal itu diungkapkan Ketua Divisi Program Siberkreasi Abdurrahman Hamas Nahdly dalam acara webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) melelaui video virtual, Rabu (13/7).
BACA JUGA: Dunia Digital Terus Berkembang, Masyarakat Dituntut Harus Cakap
Dia menjelaskan bagaimana cara memilih media sosial yang tepat untuk bisnis berdasarkan demografi, tujuan, kelebihan, dan keuntungannya.
Abdurrahman mencontohkan salah satu platform, yaitu YouTube.
BACA JUGA: Dukung Transformasi Digital Dunia Pendidikan, BenQ Gandeng Nuadu
Dia mengatakan YouTube merupakan salah satu platform terbesar dan bisa menjangkau semua umur lantaran media visual yang lebih bervariatif.
Platform itu, kata dia bisa belajar cara beternak lele hingga bertransaksi bitcoin.
“Harus dipastikan dahulu dan di cek dulu review-nya, sehingga bisa membeli barang dengan sesuai di marketplace,” kata Hamas dalam siaran persnya, Senin (18/7).
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Transformasi Digital Jokowi Jawab Tantangan Dunia ke Depan
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian