Begini Cara Memeriksa Kondisi Rumah Pascagempa

Sabtu, 17 Desember 2016 – 23:27 WIB
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Masyarakat terdampak gempa di tiga kabupaten di Aceh dapat melakukan pengecekan mandiri secara sederhana terhadap kondisi rumah masing-masing.

Dengan begitu mereka bisa menentukan apakah sudah memungkinkan untuk dapat ditempati pascagempa 6,5 SR pada 7 Desember lalu, atau tidak.

BACA JUGA: Pak Jokowi, Masih Yakin pada Kinerja M Prasetyo di Kejagung?

Menurut Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, masyarakat dapat melakukannya dengan mengecek terlebih dahulu ‎pondasi bangunan rumah. Apakah ada penurunan atau tidak.  

Informasi tersebut dia ketahui sebagaimana sebelumnya disampaikan ahli dari Kementerian PU Pera Sutarji.

BACA JUGA: KPK Segera Boyong Penerima Suap dari Kakak Saipul Jamil ke Sukamiskin

"Kemudian ketegakan kolom, retakan bangunan, benda yang jatuh dibersihkan. Bangunan lebih dari satu lantai lihat kerusakan struktural, masih bagus atau tidak. Namun disarankan pengecekan ini dilakukan oleh ahli agar mendapatkan rekomendasi yang akurat," ucap Sutopo, Sabtu (17/12).

Sutarji kata Sutopo, ‎lebih lanjut menjelaskan, kerusakan bangunan akibat guncangan gempa dapat terjadi karena banyak faktor. 

BACA JUGA: Tuh, Kan Lagi-Lagi Orang Kejaksaan

‎Struktur bangunan yang salah, besi yang tidak memenuhi standar, tidak ada tulangan geser dan faktor lainnya. 

“Faktor kualitas mutu bangunan, kerikil yang bulat bukan batu pecah, besi tulangan polos bukan ulir yang menyebabkan bangunan rusak," ujarnya.

 Contohnya dari hasil inspeksi, ada bangunan masjid roboh karena ‎ beban kubah yang sangat berat, yang tidak ditopang pondasi bagus. 

Akhirnya getaran gempa mengakibatkan pondasi yang ada tidak mampu menahan kubah.

Sementara itu, Mansyur Insyam dari Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia mengatakan, konsep rumah tumbuh juga memberikan kontribusi terhadap banyaknya rumah yang hancur. 

Pondasi dan tulangan yang didesain untuk satu tingkat, ternyata dikembangkan oleh masyarakat hingga 2-3 tingkat.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PNG Tsunami, Warga Papua dan Papua Barat Diminta Tetap Tenang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler