jpnn.com - NEW YORK - Menteri Pariwisata Arief Yahya tak mau setengah hati membangun fundamental brand Wonderful Indonesia. Arief pun menggandeng Ogilvy & Mather Worldwide.
Itu adalah perusahaan multinasional yang sudah memiliki kantor cabang di lebih dari 60 kota di dunia. Ogilvy & Mather Worldwide sudah expert di bidang creative communications dan public relations serta berpengalaman menghandle brand building perusahaan-perusahaan kelas dunia.
BACA JUGA: Batik Air Dibekukan, Gimana Dong Nasib Penumpang yang Sudah Beli Tiket?
Pada 4 November 2015 lalu, Arief memimpin rombongan Kemenpar berdiskusi yang paling mendasar dengan perusahaan yang berpusat di New York itu. Padahal, Arief sebenarnya juga memiliki kemampuan oke di bidang marketing, finance dan teknologi digital.
Namun, mntan orang nomor satu di PT Telkom Indonesia dan pengalaman sepuluh tahun menjabat Komisaris Utama Telkomsel tak mau berpuas diri. Dia tak mau salah langkah, dan keliru menentukan pijakan yang paling dasar dalam mendesain konstruksi brand nasional itu.
BACA JUGA: Tergelincir 40 Meter dari Landasan, Kemenhub Bekukan izin Batik Air
“Melalui konsultan Ogilvy ini, kami ingin brand Wonderful Indonesia menanjak cepat, lalu berdampak signifikan pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia,” ujar Arief.
“Target kami double, dari 9,4 juta 2014, menuju ke 20 juta 2019. Dari peringkat keempat dalam penyumbang devisa negara sebesar USD 10 Miliar, menjadi lebih dari USD 20 Miliar, dan mengalahkan dominasi Oil and Gas (minyak dan gas alam), Coal (batu bara), Crude Palm Oil (CPO, minyak kelapa sawit,” imbuh Arief.
BACA JUGA: Waduh, Dua Bandara ini Masih Ditutup sampai Minggu
Arief menambahkan, brand sangat penting untuk semua produk. Selain memiliki nilai, brand juga sangat menentukan posisitioning untuk menggaet segmentasi pasar.
“Karena itu, kami terus mencari format yang paling ideal, paling sempurna, paling pas, untuk menancapkan bendera brand Wonderful Indonesia itu. Penajaman brand itu diharapkan menjadi magnet penggerak pariwisata nasional. Kami harus sadar, ilmu pengetahuan dan scientific itu cepat berkembang. Kita harus outworld looking. Melihat dan belajar dari sukses orang lain. Tahap sekarang, Ogilvi
yang sudah eksis di lebih dari 60 negara di dunia ini masih proses riset dan analisa,” ujar Menpar Arief Yahya yang didampingi I Gede Pitana (Deputi Pemasaran Luar Negeri, Nia Niscana (Asdep Eropa-Amerika, Afrika dan Asia Timur Tengah) dan Erik Meijer (Stafsus Menpar).
Duta Besar Indonesia untuk PBB ke-18, Dr Desra Percaya dan Konjen RI di New York Ghafur Akbar Dharmaputra juga ikut aktif dalam diskusi yang membedah Brain, Behavior, Story itu.
Diskusi yang berlangsung lebih dari dua jam dan dibawakan dengan sangat atraktif oleh Christopher Graves, Global CEO Ogilvy PR dan timnya itu berjalan serius. Reputasi Ogilvy yang menjadi consultant berberapa perusahaan dunia memang menjadi jaminan bakal menggarap Wonderful Indonesia ini.
Mereka pernah menangani beberapa tema Branded Content dan Entertainment. Di antaranya ialah IBM Brand Building Timblr di New York, USA. Selain itu, datagrams IBM New York juga mempercayakan Ogilvy untuk mendesain 39 juta daya selama turnamen tenis US Open menjadi realtime visual yang cakep.
Selain itu, ada juga Expedia yang mencuri perhatian public melalui media sosial dengan tag line Travel Your Tweet Interesting untuk pasar di London, Inggris.
Allianz yang menggoyang pasar Paris juga pernah digarap Ogilvy dengan konsep Google Street View. Produk Allianz ini akhirnya sukses dengan tag line Real Life di Paris.
“Mereka punya jaringan internasional, dan kami membutuhkan itu. Kalau ingin mengguncang dunia, memenangkan pertempuran, pahami betul musuh-musuhmu,” tegas Arief. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gede Banget! Ini Target Penerimaan Cukai Rokok 2015
Redaktur : Tim Redaksi